Orang bisa mengatakan, “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” tentang Gereja Katolik dan Galileo Galilei. Pada tahun 1633, astronom Italia yang terkenal dipaksa oleh pejabat Katolik untuk menarik kembali konfirmasi teori Copernicus bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari. Galileo awalnya menimbulkan kemarahan Gereja dengan menolak untuk berpihak pada teori Ptolemaic yang saat itu berlaku, yang menyatakan bahwa Matahari dan semua benda langit berputar mengelilingi Bumi. Pada tahun 1992, Gereja Katolik secara resmi menutup penyelidikan 13 tahun atas pengadilan Galileo dan tahanan rumah, membenarkan bahwa Copernicus benar, sedangkan Ptolemy dan Gereja Katolik salah. Tetapi apakah Gereja Katolik pernah meminta maaf kepada Galileo? Yah, Gereja memang mengakui bahwa Galileo benar dalam teorinya dan menghapus Dialogue Concerning the Two Chief World Systems dari Indeks, daftar publikasi yang dilarang oleh Gereja. Pada tahun 1984, setelah laporan pendahuluan oleh para sejarawan dan ilmuwan agama dirilis, Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa ilmuwan itu “ditentang secara tidak bijaksana.” Bagi Gereja Katolik konservatif, itu hampir sama dengan permintaan maaf. Menurut komisi investigasi tahun 1984, para hakim yang mengadili kasus tersebut pada tahun 1633 keliru karena mereka tidak dapat memisahkan iman dari kesalahan ilmiah lama.
Lebih lanjut tentang kehidupan Galileo:
Galileo Galilei adalah seorang profesor matematika, tetapi dia juga mengamati alam, dengan implikasi abadi untuk studi fisika.
Galileo membangun teleskop yang ia gunakan untuk mendukung teori Copernicus bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Bahkan di bawah tahanan rumah, Galileo terus menulis. Dia menulis Two New Sciences tentang kekuatan material dan ilmu gerak. Itu diterbitkan di Belanda pada tahun 1638, tidak lama sebelum kematiannya pada tahun 1642.