Gangguan bahasa dan bicara serupa karena keduanya menyebabkan masalah komunikasi, tetapi ada perbedaan antara kedua kondisi tersebut. Perbedaan antara gangguan bahasa dan bicara adalah bahwa bahasa berhubungan dengan makna dan bicara berhubungan dengan suara. Seseorang dengan gangguan bahasa mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, atau kesulitan mengekspresikan dirinya. Dengan gangguan bicara, seseorang mengalami kesulitan memproduksi atau mengucapkan suara dengan cara yang benar atau lancar.
Ada dua jenis gangguan bahasa: reseptif dan ekspresif. Seseorang dengan gangguan reseptif tidak dapat dengan mudah memproses apa yang dikatakan orang lain. Misalnya, mungkin sulit baginya untuk mengikuti petunjuk, atau dia mungkin mengacaukan arti suatu pernyataan dengan menerapkan definisi yang salah pada kata yang memiliki banyak arti. Seseorang dengan gangguan ekspresif tidak dapat mengartikulasikan apa yang ingin dia katakan, yang menyebabkan orang lain salah memahaminya. Misalnya, dia mungkin memiliki kosa kata yang lebih kecil dan berbicara dalam kalimat pendek, atau dia mungkin mengalami kesulitan menyusun kata-kata dalam struktur yang dapat dipahami.
Gangguan bicara berkisar pada bagaimana seseorang menggunakan suaranya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pidato termasuk artikulasi, kelancaran dan masalah suara. Artikulasi mengacu pada seberapa baik seseorang mengucapkan kata-kata atau suaranya. Misalnya, seseorang dengan masalah artikulasi mungkin mengeluarkan suara “w” padahal seharusnya dia mengeluarkan suara “r”. Kefasihan mengacu pada seberapa baik pidato seseorang mengalir; gagap adalah contoh masalah kefasihan. Akhirnya, masalah vokal mengacu pada kualitas suara sebenarnya dari suara seseorang; suara sengau atau serak yang menyulitkan orang lain untuk memahami apa yang dikatakan seseorang adalah contoh masalah vokal.
Masalah lain yang dapat dilihat sebagai gangguan bicara, atau setidaknya terkait dengannya, adalah masalah makan atau menelan. Gangguan makan terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil makanan sebagai persiapan untuk menelan. Misalnya, dia mungkin tidak bisa mengambil makanannya, atau dia mungkin tidak bisa menyimpan makanan di mulutnya. Gangguan menelan terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menelan makanan, baik itu mengunyah makanan dan memindahkannya ke bagian belakang tenggorokan atau memulai dan menyelesaikan proses menelan yang sebenarnya di tenggorokan.
Penyebab gangguan bahasa dan bicara bervariasi dari masalah medis hingga yang tidak diketahui. Gangguannya bisa ringan hingga berat, dan mungkin saja seseorang memiliki kedua kondisi tersebut. Selain itu, gangguan bahasa dan bicara mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Jika seseorang mengalami, atau menunjukkan tanda-tanda, salah satu atau kedua gangguan ini, ada pilihan pengobatan yang tersedia yang dapat membantunya mencapai komunikasi yang lebih baik dengan orang lain, seperti terapi wicara.