Apa Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini?

Perkembangan anak usia dini dibagi dalam berbagai tahapan sejak lahir sampai anak berusia delapan tahun. Setiap tahap perkembangan anak usia dini melibatkan kemajuan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang dapat digunakan orang tua untuk menilai perkembangan normal seorang anak. Kemampuan sosial, bahasa, dan kondisi mental berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Seorang bayi tidak berbicara tetapi mampu membuat suara untuk berkomunikasi dengan orang tua; dia biasanya akan mulai mengucapkan kata-kata setelah satu tahun dan dengan cepat mengembangkan kosa kata.

Selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi, ia perlu dilindungi, diberi makanan bergizi, dan diberi stimulasi bahasa dan sensorik. Bahkan sebelum tiga bulan, bayi dapat melacak objek bergerak dan mengidentifikasi wajah, merespons suara, dan tersenyum. Bayi akan menjadi tenang ketika seseorang menggendongnya, tetapi setelah empat bulan lebih memilih orang tua atau kadang-kadang saudara yang lebih tua. Keterampilan mendengarkan berkembang dan meniru suara menjadi lebih sering. Bayi hingga usia enam bulan akan lebih banyak menggunakan tangan dan kakinya untuk menjelajahi dunia dan dapat duduk atau berguling.

Tahapan perkembangan anak usia dini berkembang antara tujuh dan 12 bulan ketika balita dapat mengenali identitas individu mereka. Pengenalan kata dan memori meningkat dan identifikasi nama seseorang menjadi jelas pada tahap ini. Setelah satu tahun, seorang anak biasanya mulai berjalan dan memanjat, dan cukup memahami kata-kata untuk mengucapkannya. Dia harus dapat memecahkan masalah dasar dan memahami kapan suatu pencapaian tercapai, dan juga dapat meniru orang lain dan berpura-pura pada usia dua tahun.

Dari dua hingga tiga tahun, anak-anak belajar kata-kata dengan cepat dan beralih ke tindakan yang lebih mandiri. Dari usia tiga setengah hingga lima tahun, rentang perhatian anak berkembang lebih jauh, dan dia mulai mengajukan pertanyaan dan bereksperimen dengan kata-kata. Selama bagian dari perkembangan anak usia dini ini, ia memperhatikan kemampuan fisik, menunjukkan perasaan mereka, dan berbagi serta berinteraksi dengan teman-teman. Kemampuan membaca dan menulis memasuki tahap perkembangan anak usia dini selama ini dan terus berkembang sampai usia delapan tahun.

Perkembangan anak usia dini yang khas mencakup perubahan paling dramatis dalam kehidupan seorang anak. Misalnya, seorang balita biasanya memiliki tinggi badan dua kali lipat selama tiga tahun pertama. Tahapan perkembangan anak usia dini masing-masing memerlukan perhatian yang cermat, dan salah satu cara untuk menjamin perkembangan yang normal adalah melalui pendidikan perkembangan anak usia dini. Evaluasi profesional juga dapat membantu menemukan masalah fisik atau pembelajaran sejak dini.