Apa Hubungan Antara Multiple Sclerosis dan Pusing?

Pusing terjadi pada sekitar 20 persen pasien yang didiagnosis dengan multiple sclerosis. Pusing dapat disebabkan oleh lesi saraf di bagian bawah otak, kerusakan saraf yang terhubung ke telinga atau penyebab lain yang tidak terkait dengan multiple sclerosis. Ketika multiple sclerosis dan pusing terjadi, tes medis tambahan sering dilakukan untuk menentukan penyebabnya.

Multiple sclerosis adalah penyakit yang mengganggu komunikasi antara sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan otak. Beberapa gejala yang disebabkan oleh multiple sclerosis adalah kesemutan atau mati rasa, kejang otot, kelemahan otot dan masalah menelan, penglihatan, koordinasi, keseimbangan dan bicara. Multiple sclerosis tidak diketahui penyebabnya dan tidak diketahui obatnya.

Pusing menurut definisi dapat mencakup perasaan pusing, perasaan tidak seimbang atau perasaan seolah-olah ruangan berputar atau miring. Gejala-gejala ini bisa ringan atau berat dan biasanya berlangsung selama beberapa menit atau kurang. Pada sekitar 60 persen pasien, hubungan antara multiple sclerosis dan pusing disebabkan oleh kotoran yang terkumpul di telinga dan terdiri dari partikel kecil yang ditemukan di telinga bagian dalam setiap orang. Partikel-partikel ini menempel pada rambut-rambut kecil di telinga bagian dalam yang membantu mendeteksi gerakan. Jika partikel-partikel ini jatuh atau bergerak, itu bisa mengirim sinyal gerakan palsu ke otak.

Nama resmi untuk kondisi ini adalah vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), dan dapat menyebabkan perasaan pusing atau berputar saat kepala digerakkan. Sensasinya bisa cukup parah hingga menyebabkan mual dan muntah. Multiple sclerosis dan pusing dapat menyebabkan kekhawatiran tambahan bagi orang-orang yang sudah khawatir tentang penyakit yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk bergerak bebas.

Sisi positifnya, BPPV adalah penyebab jinak dari multiple sclerosis dan pusing. Ini berarti bahwa itu bukan akibat langsung dari multiple sclerosis. Ketika BPPV terjadi, obat akan sering digunakan untuk memperbaiki gejala.
Terkadang, obat yang digunakan untuk mengobati gejala multiple sclerosis dapat menyebabkan pusing. Obat-obatan ini dapat mencakup antidepresan dan pereda nyeri. Obat-obatan yang mengurangi gerakan tak sadar juga diketahui menyebabkan pusing.

Multiple sclerosis dan pusing tidak selalu berjalan bersamaan. Pusing tidak boleh ditafsirkan sebagai kemungkinan gejala multiple sclerosis. Penyakit lain yang lebih umum juga dapat menyebabkan pusing. Multiple sclerosis paling sering didiagnosis dan dideteksi melalui hasil tes magnetic resonance imaging (MRI).