Apa itu Sekolah Katolik?

Sekolah Katolik adalah sekolah yang dioperasikan oleh gereja Katolik dan bertujuan untuk memberikan, selain pendidikan konvensional, pendidikan menyeluruh dalam agama dan teologi. Sekolah Katolik juga sangat menganjurkan, jika tidak memaksakan, partisipasi dalam aspek sakramental gereja. Sekolah-sekolah ini cukup umum dan dapat ditemukan di seluruh dunia. Ada sekolah Katolik untuk semua tingkat pendidikan, dari prasekolah sampai perguruan tinggi. Secara umum, sekolah Katolik cenderung cukup mahal karena tidak dibiayai oleh pemerintah.

Sementara sekolah Katolik cenderung memiliki fokus keagamaan yang kuat, fokus ini biasanya tidak mengorbankan aspek-aspek lain dari sekolah. Sebagian besar sekolah Katolik sangat selektif dalam memilih staf pengajar dan menerapkan kurikulum yang ketat. Atletik dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya juga merupakan bagian integral dari hampir semua sekolah Katolik, sama seperti di sekolah sekuler. Banyak sekolah Katolik memberikan penekanan tambahan pada disiplin dengan tujuan meningkatkan karakter siswa mereka. Seringkali, siswa diharuskan mengenakan seragam atau, paling tidak, untuk menyesuaikan diri dengan aturan berpakaian yang ketat.

Perlakuan terhadap non-Katolik dapat menjadi titik perdebatan di sekolah Katolik. Ada sangat sedikit sekolah Katolik yang tidak mengizinkan non-Katolik untuk hadir, karena sebagian besar administrator Katolik ingin menyebarkan iman. Namun, secara umum, aturan sekolah Katolik akan menetapkan bahwa semua siswa, termasuk non-Katolik, harus menghadiri kelas agama dan harus berpartisipasi dalam latihan keagamaan lain yang dipraktikkan di sekolah tersebut. Biasanya, ini melibatkan menghadiri misa dan beberapa upacara keagamaan lainnya.

Kelas agama wajib biasanya merupakan bagian terbesar dari pendidikan agama di sekolah Katolik. Kelas-kelas tersebut mencakup topik-topik seperti moralitas Kristen, pelajaran Alkitab, dan etika. Kadang-kadang, kurikulum ditentukan oleh keuskupan, atau wilayah administrasi, tempat sekolah itu berada. Di lain waktu, sekolah atau guru agama tertentu memutuskan apa yang akan diajarkan. Kelas-kelas tersebut bertujuan tidak hanya untuk mendidik siswa dalam doktrin gereja, tetapi juga untuk membimbing mereka dalam menjalani kehidupan umat Katolik yang baik.

Keluhan utama kebanyakan orang tentang sekolah Katolik adalah harganya. Tingginya biaya kehadiran menghalangi banyak calon siswa untuk hadir. Kadang-kadang, sekolah dapat menawarkan bantuan keuangan yang cukup besar, tetapi tidak selalu demikian. Ketika bantuan semacam itu tidak tersedia, sekolah-sekolah Katolik bisa menjadi agak eksklusif, hanya melayani mereka yang memiliki tingkat kesejahteraan sosial ekonomi tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya keragaman, yang diyakini banyak orang mengalahkan pesan penerimaan yang dikhotbahkan oleh gereja.