Apa itu Ornitin?

Ornitin adalah asam amino yang dihasilkan oleh pemecahan arginin, asam amino lain. Pemecahan ini terjadi selama siklus asam sitrat, yang merupakan bagian dari proses pembuangan kotoran manusia. Selama siklus ini, L-aginin berinteraksi dengan enzim arginase untuk membuat ornitin dan urea. Ornithine bukanlah asam amino esensial, dan tidak berperan dalam sintesis protein. Karena tidak esensial, tubuh manusia dapat menghasilkannya tanpa sumber dari luar.

Manusia jarang mengalami kekurangan asam ini. Daging, ikan, dan produk susu adalah sumber senyawa yang sangat baik, dan tubuh manusia membutuhkan sangat sedikit untuk berfungsi. Hanya lima sampai sepuluh gram asam amino ini yang diperlukan per hari untuk fungsi tubuh yang tepat, dan diet khas Barat setiap hari biasanya mencakup sekitar lima gram zat ini. Suplemen jarang diperlukan karena alasan diet, dan menelan lebih dari sepuluh gram per hari dapat menyebabkan gangguan usus.

Di dalam tubuh, ornitin dibutuhkan untuk membuat prolin dan citrulline, yang keduanya penting dalam memasok energi ke sel. Asam ini juga secara spekulatif terkait dengan peningkatan hormon pertumbuhan dan kadar insulin, yang keduanya membantu membangun otot. Untuk alasan ini, suplemen ornithine sering dipasarkan ke binaragawan. Kebijaksanaan umum menyatakan bahwa ornitin dua kali lebih efektif daripada arginin dalam merangsang kadar hormon pertumbuhan, dan suplemen yang mengandung kedua senyawa tersebut dianggap berlebihan. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada percobaan pada manusia yang dilakukan untuk memverifikasi hubungan antara pertumbuhan otot dan asam amino ini.

Asam ini juga digunakan secara medis untuk mengobati pasien setelah operasi, atau mereka yang mengalami trauma. Senyawa yang dikenal sebagai ornithine alpha-ketoglutarate (OKG), telah diuji dalam beberapa penelitian, dan pasien yang menggunakannya melaporkan penyembuhan lebih cepat, bersama dengan peningkatan nafsu makan, dibandingkan mereka yang tidak. Juga, senyawa ini telah terbukti membantu dalam pemulihan luka bakar. Mengkonsumsi 10-30 miligram (mg) OKG setelah luka bakar yang parah mengakibatkan masa rawat inap di rumah sakit lebih pendek dan peningkatan penyembuhan bagi pasien.

Senyawa lain, ornitin aspartat, telah digunakan untuk mengobati pasien dengan sirosis hati yang juga mengalami kelainan otak. Sebuah studi double-blind dilakukan, di mana beberapa pasien diberi 18 gram aspartat ornithine per hari, sementara yang lain menerima plasebo. Mereka yang memakai obat menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam fungsi hati setelah dua minggu dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima suplemen.