Beberapa orang percaya bahwa kehadiran hormon dalam susu memiliki efek buruk pada manusia, tetapi yang lain tidak setuju. Ada banyak penelitian untuk mendukung kedua sisi perdebatan. Mereka yang menentang hormon dalam susu mengklaim bahwa hormon tersebut mungkin terkait dengan kanker tertentu, jerawat, dan pertumbuhan yang lebih cepat dari biasanya pada anak-anak praremaja. Yang lain percaya bahwa setiap asupan susu, bahkan susu organik, berbahaya bagi manusia. Selain efek berbahaya pada manusia, beberapa individu percaya bahwa menjalani kehidupan yang bebas dari suntikan hormon dan antibiotik yang tidak perlu adalah yang terbaik untuk ternak juga.
Menurut beberapa orang, hormon dalam susu telah dikaitkan dengan kanker tertentu, seperti kanker ovarium, prostat, dan payudara. Kemungkinan penyebabnya adalah kadar estrogen yang lebih tinggi dalam susu. Menelan kadar estrogen yang tinggi dapat menyebabkan jenis kanker tertentu. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan asupan susu menyebabkan peningkatan tingkat kanker. Penelitian lain menunjukkan bahwa susu organik memiliki tingkat kejadian hormon seks tertinggi, dan susu sapi tradisional memiliki tingkat kejadian terendah.
Beberapa dokter percaya bahwa hormon dalam susu bertanggung jawab atas jerawat. Mereka mengklaim jerawat disebabkan oleh produk sampingan dari pemecahan progesteron. Ini menghasilkan sebum, yang dapat menyumbat pori-pori ketika diproduksi secara berlebihan, yang menyebabkan jerawat. Mengurangi jumlah susu sapi yang dikonsumsi setiap hari dapat membantu menghilangkan jerawat pada beberapa individu.
Pertumbuhan prematur pada anak-anak mungkin terkait dengan hormon dalam susu, menurut beberapa orang. Penelitian telah menunjukkan bahwa setelah minum susu sapi, kadar hormon dalam darah anak-anak meningkat. Penelitian ini telah dilakukan selama periode satu bulan, dan efek jangka panjang lainnya belum ditentukan.
Kehadiran hormon dalam susu adalah salah satu dari beberapa argumen yang digunakan beberapa orang dalam upaya untuk meyakinkan orang lain bahwa susu sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Mereka berpendapat bahwa susu sapi harus digunakan untuk memberi makan anak sapi dan tidak lebih. Susunan kimiawi susu memungkinkan anak sapi untuk tumbuh, dan zat yang sama hadir ketika manusia meminum susu.
Yang lain melihat perdebatan dari sudut pandang hak-hak binatang. Mereka percaya bahwa menyuntik sapi dengan suntikan hormon, antibiotik, dan praktik serupa melanggar hak-hak dasar sapi dan tidak sehat. Bagi orang-orang itu, sapi yang dibiarkan berkeliaran di padang rumput, makan rumput, dan menghasilkan susu organik sangat ideal.