Apa itu Diet Teh Hijau?

Diet teh hijau biasanya terdiri dari mengonsumsi minuman baik dalam bentuk minuman maupun kapsul. Legenda mengatakan bahwa itu pertama kali dikonsumsi pada 2737 SM ketika kaisar Cina merebus air untuk minum dan daun teh hijau jatuh ke dalam panci. Teh yang dihasilkan berbau dan terasa menyegarkan. Biksu Buddha juga merupakan bagian dari sejarah teh hijau karena konon mereka membawa daun ke Jepang dari Cina pada tahun 800 M

Teh hijau adalah salah satu dari tiga jenis daun dari keluarga Camellia sinensis. Dua jenis lainnya adalah oolong dan hitam. Teh hitam dioksidasi dan dikeringkan, sedangkan daun oolong hanya dioksidasi sebagian sebelum dikeringkan.

Daun teh hijau biasanya dikukus dan kemudian dikeringkan. Semua bentuk Camellia sinensis mengandung kafein, yang mungkin menjadi alasan diet teh hijau efektif untuk menurunkan berat badan. Daun teh tanpa kafein cenderung memiliki lebih sedikit efek ini daripada yang berkafein.

Kafein meningkatkan detak jantung. Diet teh hijau umumnya terdiri dari mengonsumsi teh setiap hari dan, dengan demikian, mengonsumsi kafein. Ketika detak jantung meningkat, energi tambahan dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi dasar tubuh. Jika diet membatasi karbohidrat untuk produksi energi yang cepat, sel kemudian dapat mengubah lemak menjadi energi, dan meningkatkan penurunan berat badan dalam prosesnya.

Penurunan berat badan adalah penggunaan umum untuk diet teh hijau. Tidak seperti banyak obat penurun berat badan herbal lainnya, teh hijau telah diuji secara klinis dan terbukti meningkatkan penurunan berat badan tersebut. Satu studi yang dilakukan di Skotlandia meminta peserta untuk mengonsumsi 600 hingga 800 mg katekin melalui diet teh hijau, setiap hari selama 14 hari. Hasil menunjukkan penurunan berat badan rata-rata 2.11 pon (0.96 kg).

Studi yang sama menunjukkan manfaat kesehatan potensial lainnya dari diet teh hijau. Ini termasuk penurunan kolesterol total, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American College of Nutrition, teh hijau juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kanker. Studi masa depan diperlukan untuk menilai manfaat potensial dari diet teh hijau sesuai dengan gaya hidup dan faktor lingkungan.

Diet ini mungkin efektif untuk lebih dari sekedar penurunan berat badan dengan cara lain juga. Penelitian telah menunjukkan teh hijau adalah antibakteri yang efektif, penguat kekebalan tubuh, dan antivirus. Satu penelitian di Inggris menunjukkan diet teh hijau menghambat acetylcholinesterase, butyrylcholinesterase, dan beta-secretase. Bahan kimia ini bertanggung jawab untuk mengecilkan hati pembawa pesan otak dan menyimpan protein dan deposit plak yang terkait dengan gejala penyakit Alzheimer.