Theodore Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-26, dikenal sebagai pria yang tangguh dan energik. Peristiwa 14 Oktober 1912 benar-benar menggambarkan betapa tangguhnya Teddy Roosevelt. Sebagai calon dari Partai Progresif yang baru dibentuk (Partai Bull Moose), Roosevelt sekali lagi mencalonkan diri sebagai presiden. Dia sedang dalam perjalanan untuk menyampaikan pidato kampanye di Wisconsin ketika dia ditembak oleh seorang pria di antara kerumunan dengan pistol Colt .38. Alih-alih pergi ke rumah sakit untuk perawatan, Roosevelt bersikeras melanjutkan ke auditorium untuk menyampaikan pidatonya seperti yang direncanakan. Roosevelt, yang memiliki pengalaman militer dari Perang Spanyol-Amerika, telah membuat tekad bahwa peluru itu tidak masuk ke paru-parunya dan bahwa dia tidak dalam bahaya. Dia menyampaikan pidato 80 menit di Auditorium Milwaukee dan akhirnya pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Setelah kejadian itu menjadi jelas bahwa pidato panjang Roosevelt sebenarnya telah menyelamatkan hidupnya. Peluru itu telah diperlambat oleh 50 halaman yang terlipat di saku jaketnya dan bersarang di tulang rusuk. Itu akan tetap ada selama sisa hidupnya. Pemilihan presiden 1912 akhirnya dimenangkan oleh kandidat Demokrat Woodrow Wilson. Namun demikian, Roosevelt menjadi kandidat pihak ketiga paling sukses dalam sejarah Amerika, memenangkan 27 persen suara populer yang sangat terhormat.
Lebih lanjut tentang Teddy Roosevelt:
Theodore (Teddy) Roosevelt menjadi presiden AS pada usia 43 tahun ketika Presiden William McKinley dibunuh. Dia menjabat antara tahun 1901 dan 1909.
Teddy Roosevelt memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1906 karena membantu menengahi Perang Rusia-Jepang.
Tragisnya, ibu Teddy Roosevelt dan istri pertamanya meninggal di hari yang sama: Hari Valentine, 1884.