Beberapa faktor yang berbeda mempengaruhi perkembangan motorik pada anak usia dini. Yang paling umum adalah pertumbuhan anak: saat tubuhnya berubah, kemampuan fisiknya biasanya meningkat. Dorongan dari orang tua atau pengasuh juga berperan dalam perkembangan motorik pada anak usia dini. Dalam banyak kasus, genetika dapat menentukan seberapa lambat atau cepat seorang anak belajar menggunakan tubuhnya, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin anak juga dapat menjadi faktor.
Ketika seorang anak lahir, dia secara fisik tidak mampu berbuat banyak. Otot lehernya tidak cukup kuat untuk mengangkat kepala, dan matanya tidak cukup berkembang untuk menentukan objek sehingga tangan dapat menggenggamnya, di antara keterbatasan fisik lainnya. Namun, ketika seorang anak tumbuh, tubuhnya berkembang dan, pada anak-anak yang sehat, menjadi mampu melakukan tugas-tugas ini. Secara umum, begitu seorang anak secara fisik mampu melakukan sesuatu, dia akan secara tidak sengaja atau sengaja mencobanya, dari berdiri, berlari melintasi halaman belakang, atau membangun menara dari balok. Masalah kesehatan, apakah kerusakan yang disebabkan oleh penyakit atau cacat fisik, dapat menunda kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan motoriknya.
Pada anak yang sehat dan mampu secara fisik, keterlibatan, instruksi, dan dorongan dari orang tua atau pengasuh adalah faktor utama yang mempengaruhi perkembangan motorik pada anak usia dini. Seperti kebanyakan hal, anak kecil belajar banyak dari apa yang mereka ketahui hanya dengan melihat orang dewasa melakukan tugas sehari-hari. Dorongan dari orang dewasa ini dalam mencoba keterampilan ini sering kali merupakan semua yang dibutuhkan seorang anak untuk maju. Bermain dengan mainan dan barang-barang lainnya dengan orang dewasa, dan menerima instruksi tentang cara memanipulasi mainan atau barang-barang, juga berperan dalam bagaimana keterampilan motorik anak berkembang. Seorang anak yang menerima sedikit instruksi atau interaksi terbatas biasanya akan membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang, karena dia umumnya harus mencari tahu secara tidak sengaja.
Genetika juga diyakini berperan dalam perkembangan motorik pada anak usia dini. Susunan genetik seorang anak dapat menentukan seberapa cepat dia berkembang secara fisik, dan ini akan menentukan apakah dia secara fisik mampu menyelesaikan tugas. Tingkat kemampuan alaminya dan bagaimana tubuhnya dibangun juga akan memainkan peran penting dalam menentukan apakah seorang anak mencapai tonggak motorik secara perlahan, cepat, atau rata-rata.
Dalam beberapa kasus, jenis kelamin anak dapat memengaruhi perkembangan keterampilan motorik, meskipun hal ini akan sangat bervariasi menurut anak, termasuk kesehatan, lingkungan, dan genetikanya. Rata-rata, anak laki-laki cenderung mengembangkan keterampilan motorik kasar lebih cepat, sedangkan anak perempuan cenderung mengembangkan keterampilan motorik halus lebih cepat. Karena perbedaan fisik antara anak laki-laki dan perempuan, biasanya anak laki-laki dapat maju lebih cepat di bidang yang membutuhkan kekuatan, sementara anak perempuan cenderung mengembangkan kemampuan untuk menggabungkan dua keterampilan yang berbeda sekaligus sebelum anak laki-laki pada usia yang sama dapat untuk melakukannya.