Berapa Jumlah Protein dalam Tuna?

Protein adalah nutrisi penting yang berasal dari makanan seperti daging, ikan, unggas, dan susu. Setiap orang membutuhkan protein dalam makanan mereka, tetapi mengonsumsi protein dalam jumlah berlebih di luar apa yang dapat digunakan tubuh dapat menghasilkan lemak. Protein tanpa lemak, seperti protein yang ditemukan pada ikan dan kalkun, biasanya dianggap lebih baik untuk Anda daripada protein berlemak yang diperoleh dari daging sapi dan babi. Misalnya, jumlah protein dalam tuna dan daging sapi mungkin sama dalam satu porsi perbandingan, tetapi kandungan lemak jenuh pada tuna lebih rendah daripada daging sapi.

Sebagai perbandingan kuantitas dan kualitas protein pada ikan tuna versus daging sapi, simak informasi nutrisi berikut ini. Satu porsi tiga ons tuna kalengan dalam air memberikan sedikit lebih dari 21 gram (g) protein dan kurang dari satu gram lemak total. Sebagai perbandingan, porsi tiga ons patty sirloin daging sapi panggang mengandung sekitar 22 gram protein dan hampir sepuluh gram lemak total. Tentu saja, jumlah protein dalam tuna dan daging sapi mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis tuna dan potongan daging sapi, tetapi pada dasarnya, mereka sangat seimbang dalam jumlah protein per porsi yang mereka berikan.

Jumlah protein yang tinggi dalam tuna dan kandungan rendah lemak membuat tuna menjadi bagian yang sangat baik dari diet sehat. Namun, ada manfaat kesehatan lain yang bisa didapat dari mengonsumsi ikan tuna. Tuna kaya akan asam lemak omega-3, nutrisi yang diyakini para peneliti sangat penting untuk pengembangan dan pemeliharaan otak dan jantung yang sehat. Kecuali bagi penderita alergi makanan laut, ikan tuna dapat dikonsumsi oleh segala usia. Pedoman konsumsi yang direkomendasikan untuk orang sehat normal adalah delapan hingga dua belas ons per minggu.

Meskipun ada banyak protein dalam tuna, banyak orang mempertanyakan jumlah merkuri. Memang benar bahwa ikan laut yang lebih besar mengandung merkuri, terutama ikan todak, king mackerel dan hiu, tuna telah dianggap memiliki tingkat merkuri yang lebih rendah dari berbahaya per porsi oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat dan Badan Perlindungan Lingkungan. Karena kandungan merkuri dari makanan laut, wanita hamil tidak boleh mengonsumsi ikan laut berukuran besar dan tidak boleh mengonsumsi lebih dari jumlah tuna yang disarankan.

Jumlah protein dalam tuna dan biaya per porsi yang relatif rendah menjadikannya pilihan daging yang ideal. Tuna kalengan dan kantong sangat cocok untuk berbagai makanan tinggi protein dan rendah lemak. Tuna membuat sandwich yang enak dan juga merupakan campuran yang ideal untuk banyak hidangan pasta. Tuna kalengan dalam air, bukan minyak, akan memiliki lebih sedikit lemak, tetapi mungkin kekurangan penyedap rasa yang diinginkan untuk beberapa salad. Penting untuk memilih tuna berdasarkan tujuan nutrisi dan kebutuhan persiapan makanan.