Berapa Jumlah Kafein yang Tepat?

Kafein, stimulan alami, dapat ditemukan di banyak makanan dan minuman, mulai dari kopi hingga teh, hingga cokelat dan soda. Penelitian di masa lalu berfokus terutama pada dampak negatif dari jumlah kafein yang dikonsumsi seseorang, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan yang positif juga. Sementara terlalu banyak kafein bisa berbahaya, dokter dan ahli gizi setuju bahwa rata-rata orang dewasa yang sehat dapat mengonsumsi 300 hingga 400 miligram (mg) setiap hari, atau setara dengan jumlah kafein dalam dua hingga tiga cangkir kopi.

Tingkat kafein bervariasi antara produk dan bahkan dalam satu produk. Misalnya, secangkir kopi 8 ons dapat mengandung 60 hingga 120mg kafein, tergantung pada jenis kacang dan cara menyeduhnya. Secangkir teh 8 ons (sekitar 236 ml) biasanya mengandung 20 hingga 90 mg kafein, sedangkan soda 8 ons mengandung sekitar 20 hingga 40 mg. Ingat, tentu saja, kebanyakan minuman saat ini berukuran besar; kopi besar di kedai kopi eceran biasanya adalah 16 ons (kira-kira 473 ml) kopi—hampir batas asupan yang disarankan untuk hari itu.

Efek kafein sangat bervariasi tergantung pada individu. Jumlah kafein yang tepat berubah berdasarkan bagaimana hal itu mempengaruhi setiap orang. Bagi sebagian orang, minum kafein membuat mereka lebih waspada, sementara bagi yang lain menyebabkan insomnia atau kecemasan.

Baru-baru ini telah ada banyak penelitian tentang manfaat kesehatan yang positif dari kopi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat membantu melindungi terhadap penyakit Parkinson, batu empedu, dan masalah kardiovaskular. Kafein juga telah terbukti meningkatkan suasana hati, kinerja fisik dan mental, dan kewaspadaan. Kafein juga dapat membantu meredakan sakit kepala dan merupakan salah satu bahan utama dalam obat migrain.

Wanita hamil biasanya dapat dengan aman mengonsumsi hingga 300 mg kafein sehari. Beberapa penelitian telah menunjukkan, bagaimanapun, bahwa sejumlah besar kafein dapat menyebabkan keguguran dan komplikasi kelahiran lainnya. Karena itu, banyak wanita memilih untuk tidak mengonsumsi kafein sepenuhnya selama kehamilan.

Mengingat semua manfaat kesehatan, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa risiko kesehatan dari kafein juga. Ada beberapa indikasi, misalnya, konsumsi kafein dalam jumlah sedang pun dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Ada juga lebih banyak risiko kesehatan yang terkait dengan orang yang mengonsumsi lebih dari 1,000 mg per hari, termasuk mulas, iritasi usus, kurang tidur, dan kecemasan. Efek samping juga dapat terjadi bila konsumsi kurang dari batas yang direkomendasikan 400 mg per hari; jika gejala seperti lekas marah, gemetar atau insomnia terjadi, kemungkinan itu pertanda bahwa terlalu banyak kafein yang dikonsumsi.

Jika kopi atau minuman berkafein lainnya dikonsumsi setiap hari, kecanduan kafein juga bisa terjadi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecanduannya kecil dibandingkan dengan kecanduan narkoba dan tembakau. Gejala penarikan kafein dapat bervariasi dan mungkin termasuk sakit kepala, mual, kantuk, dan lekas marah. Gejalanya dapat berlangsung dari satu hari hingga satu minggu untuk mereda setelah konsumsi dihentikan.