Bagaimana Saya Memilih Diet Kanker Kolorektal Terbaik?

Diet kanker kolorektal melibatkan menghilangkan makanan yang meningkatkan risiko kanker, sekaligus meningkatkan makanan yang menguranginya. Makan rendah lemak, diet tinggi serat dan termasuk banyak buah-buahan dan sayuran. Masukkan lebih banyak kedelai ke dalam makanan Anda dan makan makanan laut daripada daging merah. Pusatkan diet Anda di sekitar makanan nabati sebagai ganti makanan hewani. Gunakan minyak yang kaya akan asam lemak omega-3 dan sertakan makanan yang mengandung kalsium dan antioksidan.

Penting untuk tidak hanya mengonsumsi makanan rendah lemak, tetapi juga mengonsumsi jenis lemak yang tepat. Diet kanker kolorektal melibatkan menghindari lemak terhidrogenasi, dan juga minyak dengan kandungan lemak jenuh yang besar seperti minyak kelapa sawit, kelapa, dan biji kapas. Makanlah lemak dan minyak tak jenuh dengan kandungan lemak tak jenuh tunggal yang tinggi seperti minyak zaitun atau canola. Masukkan salmon dan tuna, yang memiliki asam lemak omega-3, ke dalam makanan Anda. Gunakan minyak yang mengandung lebih banyak omega-3 daripada asam lemak omega-6, seperti biji labu, biji rami, dan minyak zaitun extra virgin.

Penelitian menunjukkan korelasi antara diet tinggi serat dan risiko kanker kolorektal yang rendah. Serat mempercepat transit bahan tinja melalui usus, yang mengurangi paparan dari karsinogen yang terbentuk dari makanan yang membusuk. Jumlah asupan serat yang disarankan per hari setidaknya 88 ons (25 gram), yang bisa Anda peroleh dari kacang-kacangan dan produk gandum utuh. Hilangkan produk tepung putih dan makanlah beras merah daripada varietas biasa.

Banyak buah dan sayuran mentah ditampilkan dalam diet kanker kolorektal. Studi menunjukkan makanan ini mengandung senyawa yang dikenal sebagai fitokimia yang membantu dalam memerangi kanker. Meskipun semua sayuran bermanfaat, yang terpenting adalah yang termasuk dalam keluarga silangan, seperti brokoli, kembang kol, dan kol. Salah satu praktik diet paling sehat yang dapat Anda lakukan adalah membuat makanan utama hari itu menjadi salad besar. Dalam salad, masukkan berbagai bahan seperti bayam segar, tomat, dan kacang garbanzo, ditaburi dengan sedikit bawang putih cincang segar.

Ciri lain dari diet kanker kolorektal adalah berhenti makan daging merah dan menggantinya dengan makanan laut, seperti salmon. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi daging merah setiap hari memiliki risiko kanker lebih tinggi daripada mereka yang memakannya sebulan sekali. Penelitian juga menunjukkan bahwa makan daging olahan memiliki hubungan yang tinggi dengan risiko kanker usus yang lebih besar. Daging merah tidak hanya bersifat karsinogenik, tetapi metode persiapan memanggang di bawah panas tinggi melepaskan karsinogen tambahan ke dalamnya.