Seseorang dapat mengetahui apakah dia alergi terhadap lateks jika dia mengalami reaksi alergi setelah kontak dengan lateks. Gejala umum termasuk kemerahan, gatal kronis, bengkak, lecet yang mengeluarkan cairan transparan, pengerasan kulit, dan gatal-gatal. Reaksi alergi yang lebih parah dapat berkisar dari kesulitan bernapas yang ekstrem, pilek, bersin, tenggorokan gatal, mata gatal, batuk, dan mengi.
Kondisi anafilaksis yang mengancam jiwa adalah tanda lain bahwa seseorang alergi terhadap lateks. Tanda-tanda kondisi ini sering termasuk pusing, mual, muntah, kebingungan, bengkak, gatal-gatal, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah yang cepat, dan syok. Jika anafilaksis tidak diobati, dapat menyebabkan kematian. Siapapun dengan tanda-tanda anafilaksis harus segera dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit.
Lateks alam dibuat dari cairan di pohon karet yang terletak di Asia Tenggara dan Afrika. Cairan ini digunakan untuk membuat berbagai produk karet. Contoh barang yang dibuat dari bahan lateks adalah mainan karet, karet gelang, popok, pembalut wanita, kondom, balon, sarung tangan pencuci piring, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Sarung tangan medis dan gigi, manset tekanan darah, dan bahan medis lainnya juga terbuat dari lateks. Bahkan barang-barang seperti boneka, ikat pinggang elastis, dan remote control televisi semuanya dapat dibuat dari lateks.
Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan seseorang alergi terhadap lateks, tetapi alergi lateks sering muncul pada orang yang rutin terpapar lateks. Misalnya, mereka yang bekerja di bidang kesehatan dan industri karet memiliki risiko tinggi alergi terhadap bahan tersebut. Orang dengan spina bifida, alergi makanan, atau yang telah menjalani beberapa operasi juga bisa sangat rentan terhadap alergi lateks. Orang yang menduga mereka mungkin alergi terhadap lateks harus berkonsultasi dengan dokter mereka. Obat-obatan dapat diresepkan untuk meringankan gejala; namun, cara terbaik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menahan diri dari kontak dengan lateks.
Orang yang alergi terhadap lateks harus mempelajari benda mana di lingkungan mereka yang mengandung lateks dan mencari pengganti untuk barang-barang tertentu tersebut. Mereka juga harus menghindari menghirup partikel lateks dari barang-barang seperti sarung tangan bubuk. Sangat penting bahwa seseorang yang alergi terhadap lateks memakai gelang peringatan medis yang memperingatkan profesional medis dia memiliki kondisi khusus ini.
Petugas kesehatan yang alergi terhadap lateks hanya boleh memakai sarung tangan non-lateks. Rekan kerja juga harus mengenakan sarung tangan bebas bedak atau sarung tangan non-lateks. Saat ini, tidak ada perawatan medis yang dapat membuat orang tidak peka terhadap efek lateks. Jika seseorang mengalami reaksi, ia sering diobati dengan steroid, antihistamin, dan adrenalin.