Model kepemimpinan situasional adalah salah satu dari beberapa teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh berbagai psikolog dan peneliti di akhir abad ke-20. Model-model ini digunakan dalam dunia bisnis untuk menawarkan saran atau teknik kepada manajer dan pemimpin lainnya tentang cara terbaik untuk memimpin tim mereka, atau untuk menunjukkan kepada manajer area di mana mereka perlu ditingkatkan. Model kepemimpinan situasional adalah salah satu model yang paling sering dirujuk, karena alih-alih berfokus pada sifat atau keterampilan yang melekat pada pemimpin, itu difokuskan pada kemampuan pemimpin untuk menilai situasi dan menyesuaikan taktik kepemimpinannya.
Menurut para pendukung teori ini, kemampuan untuk menyesuaikan metode kepemimpinan untuk setiap situasi, atau bahkan untuk setiap karyawan adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan tempat kerja yang efektif dan produktif. Ada beberapa parameter berbeda yang sering digunakan dengan model kepemimpinan situasional, dan ini terkait dengan berbagai tingkat keterampilan karyawan. Sederhananya, seorang manajer dalam model kepemimpinan situasional diharapkan dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya berdasarkan kompetensi karyawan serta antusiasmenya terhadap pekerjaan.
Yang terbaik adalah mengilustrasikan ide ini dengan sebuah contoh. Untuk memulai, seorang karyawan baru mungkin memiliki tingkat kompetensi yang sangat rendah untuk suatu pekerjaan, tetapi tingkat antusiasme dan komitmen yang tinggi untuk melakukannya dengan baik. Pemimpin ini kemudian akan memberikan banyak arahan khusus kepada karyawan untuk membantunya belajar. Seorang individu dengan tingkat kompetensi yang tinggi untuk pekerjaan dan tingkat antusiasme yang rendah, sebaliknya, mungkin membutuhkan kepemimpinan yang lebih fokus pada pembangunan hubungan. Seorang karyawan dengan tingkat kompetensi dan antusiasme yang tinggi mungkin hanya membutuhkan arahan yang sangat terbatas dan tidak membutuhkan kepemimpinan yang besar sama sekali.
Tujuan dari model kepemimpinan situasional adalah untuk menguntungkan baik pemimpin maupun karyawan secara setara, dan memungkinkan mereka berdua mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari hubungan kerja. Ada banyak variasi model kepemimpinan situasional yang berbeda dan sangat spesifik untuk lingkungan bisnis yang berbeda atau pekerjaan berorientasi tugas tertentu, tetapi ini adalah prinsip umum. Kemampuan seorang manajer untuk menyesuaikan kepemimpinan atau gaya manajemennya dengan setiap karyawan atau situasi individu, akan membantu memastikan bahwa setiap orang berhasil dalam pekerjaan mereka, dan merasa puas pada akhirnya.