Apakah Minum Membuat Orang Lain Lebih Menarik?

Bagi seseorang yang minum alkohol, orang lain tidak menjadi lebih menarik, melainkan standar peminum diturunkan, penelitian menunjukkan. Ini bertentangan dengan fenomena populer “kacamata bir” yang menyatakan bahwa alkohol membuat “pemakainya” melihat orang lain sebagai orang yang berubah agar tampak lebih diinginkan. Alkohol malah dianggap mengurangi proses seleksi mental yang biasanya dilalui orang saat memutuskan pasangan. Saat sadar, seseorang mungkin memiliki serangkaian kriteria yang mereka sukai untuk dipenuhi oleh calon pasangan. Ketika seseorang berada di bawah pengaruh alkohol, bagian otak yang terhubung untuk menemukan pasangan masih aktif, tetapi penilaiannya terganggu.

Lebih lanjut tentang daya tarik yang dirasakan:

Orang yang telah minum alkohol cenderung merasa lebih menarik daripada saat mereka sadar.

Akses ke alat kontrasepsi dan peningkatan pesta minuman keras dianggap telah membuat wanita kurang selektif saat mengenakan “kacamata bir” daripada sebelum tahun 1970-an.
Alkohol mungkin juga berkontribusi pada perubahan standar daya tarik karena peminum cenderung tidak memperhatikan asimetri wajah. Simetri umumnya merupakan salah satu faktor utama dalam apa yang dianggap menarik bagi kebanyakan orang, mungkin karena secara tidak sadar diasosiasikan dengan gen yang baik.