Apakah Mengompol Turun-temurun?

Salah satu penyebab mengompol memang faktor keturunan; anak-anak dari keluarga dengan riwayat mengompol lebih cenderung menjadi pengompol sendiri. Karena banyak rasa malu dan stigma dapat dikaitkan dengan mengompol, memberi tahu anak-anak bahwa situasinya bukan salah mereka sangat penting, terlepas dari apakah penyebabnya turun-temurun atau tidak. Menyadari riwayat keluarga mengompol juga dapat membantu orang tua berpikir ke depan dalam hal membesarkan anak-anak mereka.

Enuresis, seperti yang diketahui secara resmi, dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Dokter sering membedakan antara mengompol tiba-tiba, di mana seseorang tiba-tiba mulai mengompol, dan pola mengompol. Mengompol secara tiba-tiba menunjukkan bahwa ada penyebab medis yang muncul seperti infeksi saluran kemih, sementara anak yang selalu mengompol mungkin melakukannya karena faktor keturunan, atau karena faktor lain.

Dalam keluarga dengan riwayat mengompol atau gangguan tidur, mengompol sangat umum untuk diwariskan. Penelitian telah menunjukkan bahwa seorang anak dengan salah satu orang tua yang mengompol saat kecil memiliki sekitar 44% kemungkinan mengompol. Kemungkinan mengompol meningkat menjadi 77% dengan dua orang tua yang mengompol. Para ilmuwan juga telah menemukan dua gen yang dapat mempengaruhi anak-anak untuk mengompol.

Ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk menghentikan kebiasaan anak-anak atau untuk membantu anak-anak belajar mengendalikan kandung kemih mereka lebih cepat. Alarm yang mengingatkan anak ketika ada kelembapan untuk memberi isyarat agar anak pergi ke kamar mandi adalah pilihan yang umum. Namun, orang tua harus menyadari bahwa mengompol juga bisa menjadi akibat dari stres psikologis atau perkembangan kandung kemih yang tidak lengkap, dan penyebab ini mungkin memerlukan evaluasi tambahan dan perawatan yang berbeda.

Jika seorang anak mulai mengompol, ia harus dibawa ke dokter anak. Dokter dapat mengambil riwayat keluarga, menjalankan beberapa tes, dan berbicara dengan orang tua dan anak untuk menentukan kemungkinan penyebabnya. Penting untuk mengidentifikasi penyebab karena hal ini dapat mempengaruhi jalannya pengobatan; misalnya, mengompol secara tiba-tiba akibat infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik sederhana, sedangkan mengompol akibat stres psikologis mungkin memerlukan psikoterapi.

Mengompol adalah hal yang sangat umum. Hampir setiap anak mengalami setidaknya satu kecelakaan, terutama di awal hari-hari latihan pispot, dan anak-anak harus diajari bahwa mereka tidak perlu malu jika mengompol. Jika anak-anak mengembangkan kecemasan sebagai akibat dari perilaku mengompol, kecemasan tersebut dapat membuat mengompol lebih sulit untuk diobati, dan mereka dapat meluas ke perilaku siang hari, berkontribusi pada masalah perilaku yang dapat mengganggu pembelajaran dan sosialisasi.