Memori seluler adalah teori bahwa sel biologis selain sel saraf dapat menyimpan memori. Pasien transplantasi terkadang tampak mengembangkan karakteristik kepribadian dari donor organ mereka yang telah meninggal; fenomena ini mengarah pada teori bahwa manusia memiliki memori seluler. Sebagian besar otoritas ilmiah mengabaikan teori tersebut, karena tidak ada struktur seluler yang mampu menyimpan ingatan yang ditemukan. Ada beberapa indikasi, bagaimanapun, bahwa organisme sel tunggal memiliki fungsi yang menyerupai memori. Gagasan tentang memori seluler sangat populer dalam fiksi dan film dan telah direpresentasikan dengan sangat baik dalam film-film horor.
Pada makhluk canggih seperti manusia, memori adalah fungsi otak, yang terdiri dari jutaan sel saraf khusus, atau neuron. Sel-sel ini berinteraksi melalui sinyal kimia dan listrik yang cepat yang mempertahankan semua fungsi otak, termasuk memori. Proses aktual yang terlibat dalam memori adalah subjek studi berkelanjutan. Beberapa struktur otak utama terlibat, termasuk hipokampus, amigdala, dan ganglia basal. Dalam beberapa kasus kerusakan otak yang mempengaruhi pusat memori, otak telah mampu mengubah rute di sekitar kerusakan dan memungkinkan memori untuk terus berfungsi.
Memori seluler adalah gagasan bahwa ingatan dapat disimpan di sel lain sehingga, misalnya, pasien transplantasi jantung dapat mengambil ingatan atau karakteristik kepribadian donor jantung. Banyak orang, termasuk beberapa profesional medis, percaya ini mungkin. Skeptis, bagaimanapun, mengutip tidak adanya bukti eksperimental yang dapat diverifikasi dan berulang. Mereka menyarankan bahwa cerita yang tampaknya membuktikan memori seluler mungkin merupakan contoh kesalahan yang disebut bias konfirmasi. Ini adalah kecenderungan alami orang untuk memperhatikan fakta yang mendukung keyakinan mereka sambil mengabaikan fakta yang membantah atau menyangkalnya.
Pendukung memori seluler sering mengutip kasus seperti yang dialami Claire Sylvia, yang mengalami perubahan kepribadian yang kuat setelah menerima transplantasi jantung dan paru-paru dari pendonor pria muda. Sylvia menulis sebuah buku populer yang kemudian diadaptasi menjadi film televisi tahun 2002. Pada tahun 2008, para ilmuwan di Jepang menemukan bahwa jamur lendir menunjukkan perilaku yang mirip dengan ingatan saat merespons rangsangan. Jamur lendir adalah organisme sederhana yang tidak memiliki neuron atau struktur serupa. Ini menunjukkan bahwa sesuatu seperti memori seluler mungkin terjadi pada makhluk seperti itu, meskipun itu tidak membuktikan bahwa manusia memiliki memori seluler.
Namun demikian, konsep tersebut terbukti populer di kalangan pembuat film, terutama yang bergenre horor. Contoh klasiknya adalah The Hands of Orlac, sebuah film Austria tahun 1924 tentang seorang pianis yang dikuasai oleh keinginan untuk membunuh setelah menerima transplantasi tangan dari seorang pembunuh yang dieksekusi. Film ini menginspirasi banyak film serupa, termasuk Mad Love, sebuah remake Amerika yang dibintangi Peter Lorre. Konsep populer lainnya melibatkan karakter yang mengalami penglihatan mengerikan setelah transplantasi mata atau kornea, karena mata mereka “mengingat” hal-hal mengerikan yang mereka lihat di masa lalu. Konsep ini telah digunakan dalam film-film seperti film horor Korea 2002 The Eye dan remake Amerika yang kemudian.