Sekitar setengah dari semua warga Korea Utara hidup dalam kemiskinan ekstrim. 24 juta orang di negara itu hidup terutama dari jagung dan kimchi; bahan bakar untuk memasak dan pemanas sangat langka. Tenaga listrik bersifat sporadis — rumah sering kali mendapat listrik hanya beberapa jam setiap hari. Namun, negara tetangga Korea Selatan memperkirakan bahwa deposit mineral bawah tanah Korea Utara dapat bernilai $6 triliun USD atau lebih. Sayangnya, Korea Utara tidak memiliki infrastruktur dan teknologi modern yang diperlukan untuk mengekstraksi pasokan batu bara, batu kapur, magnesit, dan bijih uranium yang berlimpah. Miliaran dolar emas, seng, mangan, besi, dan tembaga juga menunggu untuk disadap, seperti sumber kaya logam tanah jarang, yang dibutuhkan untuk membuat semikonduktor dan telepon pintar. Lebih jauh lagi, para ahli pertambangan telah melaporkan bahwa banyak tambang rahasia negara itu kebanjiran atau rusak.
Beberapa ekspor utama Korea Utara:
Sanksi PBB terhadap Korea Utara tidak termasuk ekspor sumber daya alam, sehingga China telah menjadi pembeli tetap batubara antrasit dari Korea Utara.
Korea Utara pandai membuat patung. Misalnya, Zimbabwe membeli dua patung Presiden Robert Mugabe seharga $5 juta USD. Angola, Mesir, Ethiopia dan Jerman juga telah menjadi pembeli.
Korea Utara adalah pemimpin dunia dalam pembuatan uang kertas palsu. Dinas Rahasia AS menganggap uang kertas 100 dolar palsu negara itu, yang dikenal sebagai “uang kertas super”, sebagai mata uang palsu paling canggih di dunia.