Apakah Eropa Masih Mengatur Koloni di Asia?

Sejak tahun 1516, para pedagang Portugis mulai berhenti di pelabuhan Makau dalam perjalanan mereka ke Jepang. Portugal kemudian mendirikan pos terdepan resmi di sana, dengan persetujuan China. Bahkan sebelum Makau menjadi koloni Portugal pada akhir abad ke-19, wilayah Tiongkok beroperasi di bawah administrasi Portugis, suatu pengaturan yang berhasil baik bagi kedua negara. Tetapi Portugal tidak pernah ingin tinggal secara permanen, dan pada pertengahan 1970-an negara itu mulai mencoba mengembalikan Makau. Pada tahun 1987, Cina setuju untuk mengambil kembali kendali, dan pada tanggal 20 Desember 1999, Makau dipersatukan kembali dengan daratan — mengamankan tempatnya dalam sejarah sebagai koloni Eropa terakhir di Asia. Inggris juga telah mengembalikan kedaulatan Hong Kong, tetangga dekat Makau, ke Cina pada tahun 1997.

Sedikit dari Portugal yang tersisa:

Seperti Hong Kong, Makau dianggap sebagai Daerah Administratif Khusus dan diatur di bawah prinsip “satu negara, dua sistem” yang ditetapkan oleh pemimpin Tiongkok Deng Xiaoping.
Bahasa Portugis masih menjadi bahasa resmi di Makau, dan pengaruh Portugis dapat terlihat di mana-mana — mulai dari bangunan bergaya Mediterania yang penuh warna hingga lantai keramik dan taman yang indah.
Makau memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia, dan bergantung pada kasino perjudian yang mewah untuk mendatangkan 30 juta pengunjung setiap tahun.