Pada tahun 2011, Cina menjadi negara pertama yang mengesahkan undang-undang nasional yang secara hukum mewajibkan anak-anak dewasa untuk mengunjungi orang tua mereka yang sudah lanjut usia. Tidak ada parameter yang ditetapkan untuk seberapa sering anak-anak harus mengunjungi, tetapi orang tua di China yang tidak merasa cukup dirawat memiliki alasan hukum untuk menuntut anak-anak mereka yang sudah dewasa. Undang-undang ini diberlakukan sebagai akibat dari semakin banyaknya anak-anak dewasa yang pindah dari orang tua mereka ke kota-kota besar, yang dianggap berkontribusi pada meningkatnya tingkat orang tua yang diabaikan atau dilecehkan. Meskipun kewajiban hukum untuk kunjungan tidak umum di seluruh dunia, anak-anak dewasa mungkin diminta untuk membayar biaya orang tua mereka yang sudah lanjut usia. Misalnya, di Amerika Serikat, 30 negara bagian memiliki undang-undang yang membuat anak-anak dewasa bertanggung jawab secara hukum atas kebutuhan orang tua mereka yang lanjut usia, seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis, tetapi undang-undang tersebut jarang ditegakkan.
Lebih lanjut tentang orang tua dan orang tua:
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa di beberapa negara, 10% dari orang tua diabaikan atau disalahgunakan dalam beberapa cara.
Di banyak tempat, orang tua harus mendapatkan nama anak mereka disetujui oleh pemerintah. Misalnya, di Denmark, orang tua dapat memilih dari 7,000 nama yang telah disetujui sebelumnya.
Diperkirakan ada sekitar 1.2 miliar orang yang berusia 60 tahun atau lebih pada tahun 2025 — lebih dari dua kali lipat dari 30 tahun sebelumnya, pada tahun 1995.