Apa yang Terjadi pada Anak-anak dari Orangtua yang Dipenjara?

Anak-anak dari orang tua yang dipenjara menghadapi banyak tantangan. Salah satu yang paling serius adalah tidak adanya orang tua untuk merawat mereka dan secara aktif berpartisipasi dalam pengasuhan mereka. Seringkali, anak-anak ini dikirim untuk tinggal bersama kerabat, atau dalam beberapa kasus, mereka berakhir di panti asuhan. Ikatan antara orang tua yang dipenjara dan anak juga menderita, karena banyak anak dengan orang tua yang dipenjara hanya jarang mengunjungi orang tuanya, dan beberapa tidak mengunjungi sama sekali. Dalam banyak kasus, perpisahan ini dapat menyebabkan masalah keterikatan serta masalah yang berhubungan dengan emosi ekstrem, termasuk kemarahan.

Nasib anak-anak dari orang tua yang dipenjara seringkali tergantung pada status perkawinan orang tua yang dipenjara. Jika orang tua yang dipenjarakan sudah menikah atau bahkan tinggal bersama orang tua lain dari anak tersebut, setidaknya hal ini dapat meminimalkan pergolakan kehidupan rumah tangga anak tersebut. Dalam kasus seperti itu, anak dapat terus tinggal di rumah keluarga dengan orang tua yang tersisa. Dalam hal orang tua anak tidak tinggal serumah, anak tersebut dapat tinggal bersama orang tuanya yang lain selama menjalani pidana penjara.

Sayangnya, banyak anak dari orang tua yang dipenjara tidak memiliki orang tua lain yang dapat mereka tinggali sementara orang tua yang memiliki hak asuh dipenjara. Dalam beberapa kasus, orang tua lainnya mungkin sudah meninggal. Namun, kadang-kadang, orang tua yang tersisa tidak mampu atau tidak mau mengasuh anak selama orang tua lainnya berada di penjara. Dalam kasus seperti itu, anak-anak dari orang tua yang dipenjara dapat dikirim untuk tinggal bersama kerabat lain atau dirawat oleh orang tua asuh.

Selain pergolakan yang mempengaruhi pengaturan hidup, anak-anak dari orang tua yang dipenjara menghadapi kehilangan perhatian dan perawatan sehari-hari orang tua. Faktanya, banyak anak dari orang tua yang dipenjara tidak hanya kehilangan kehadiran sehari-hari dari orang tua yang dipenjara dalam hidup mereka, tetapi juga mengalami kerusakan pada ikatan yang mereka nikmati dengan orang tua. Seringkali, anak-anak dari orang tua yang dipenjara jarang mengunjungi orang tua mereka yang dipenjara atau tidak sama sekali. Selain itu, komunikasi telepon dan tertulis seringkali sangat minim.

Anak-anak dari orang tua yang dipenjara mungkin juga menderita secara finansial dan emosional. Dalam banyak kasus, hilangnya pendapatan orang tua yang dipenjara memiliki efek langsung pada gaya hidup anak. Dalam rumah tangga dengan dua orang tua, misalnya, hilangnya pendapatan salah satu orang tua dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang signifikan. Seringkali, anak-anak dari orang tua yang dipenjara juga berjuang dengan rasa sakit emosional, kebingungan, dan kemarahan.