Republik Demokratik Kongo, juga dikenal sebagai République démocratique du Congo, adalah sebuah negara yang terletak di Afrika tengah. Jangan bingung dengan tetangganya di barat, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo berukuran sekitar seperempat ukuran Amerika Serikat dan memiliki lebih dari 65 juta warga pada tahun 2007. Meskipun bahasa Prancis adalah bahasa resmi, warga juga berbicara bahasa Afrika termasuk Kikongo, Kingwana, dan Tshiluba. Ibu kota negara dan kota terbesar adalah Kinshasa, yang juga dikenal sebagai pelabuhan sungai terpenting di Kongo.
Daerah yang sekarang dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo pertama kali didiami kira-kira dua juta tahun yang lalu. Berbagai budaya berkembang di dalamnya, akhirnya mengarah pada munculnya kerajaan Luba pada tahun 1500-an. Tanahnya kaya akan sumber daya mineral, memungkinkan orang Luba untuk meningkatkan produksi tembaga dan besi dan menggunakan produk mereka untuk mengembangkan jaringan perdagangan yang luas. Meskipun banyak budaya selain Luba hadir di daerah tersebut, budaya Luba memiliki pengaruh terbesar pada cara hidup orang Kongo di zaman modern.
Raja Leopold II dari Belguim mengklaim daerah tersebut sebagai milik pribadinya pada tahun 1885 setelah orang Amerika Henry M. Stanley menjelajahi daerah tersebut. Karena penyalahgunaan berikutnya oleh raja atas tanah dan penduduknya, parlemen Belgia mengambil Kongo dari raja dan meletakkannya di bawah pemerintahan pemerintah pada tahun 1908. Kemudian dikenal sebagai Kongo Belgia. Keadaan sedikit membaik, tetapi orang Kongo terus hidup dalam kondisi di bawah standar. Pada tahun 1960, Kongo mendeklarasikan kemerdekaan dan Kolonel Joseph Mobutu mengklaim kepresidenan pada tahun 1965. Pada tahun 1997, Laurent Kabila merebut kekuasaan, memberikan nama negara saat ini. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1960, Republik Demokratik Kongo telah mengalami banyak gejolak politik dan sosial, termasuk beberapa perang.
Terletak di sub-Sahara Afrika, Republik Demokratik Kongo melintasi Khatulistiwa yang memberi negara itu iklim tropis. Bahkan, ia memiliki hutan hujan terbesar kedua di dunia. Tanahnya bervariasi dengan dataran tinggi, dataran tinggi, padang rumput, gunung berapi aktif, dan garis pantai pendek sekitar 25 mil (37 km) di Samudra Atlantik.
Karena ketidakstabilan politik dan sosial di Republik Demokratik Kongo, ekonomi telah menderita. Namun, ia memiliki banyak sumber daya alam yang berharga, termasuk tembaga, minyak mentah, berlian, dan karet. Secara politis, seperti namanya, Republik Demokratik Kongo adalah republik demokrasi presidensial dengan legislatif bikameral, cabang eksekutif yang dipimpin oleh seorang presiden dan empat wakil presiden, dan cabang yudikatif dengan Mahkamah Agung.