Tata bahasa yang benar mungkin berbeda antar wilayah dan bahasa. Namun, secara umum, sebagian besar peradaban memiliki aturan struktural yang mengatur penggunaan tata bahasa yang tepat. Pertimbangan tata bahasa dapat mencakup yang berikut: sintaksis, tanda baca, ejaan, fonologi, morfologi, bagian ucapan, dan aturan kapitalisasi. Lebih khusus lagi, tata bahasa yang tepat melibatkan penggunaan kata-kata yang tepat dan simbol tata bahasa dalam urutan yang tepat. Setiap bahasa memiliki seperangkat aturan atau kebiasaan khusus, tetapi bahasa Inggris akan menjadi contoh bahasa utama untuk tujuan penjelasan.
Tata bahasa mempertimbangkan cara individu menggunakan bahasa. Dengan demikian, dampak tata bahasa yang benar paling terlihat ketika seseorang berbicara atau membuat teks atau komposisi tertulis. Penggunaan kata yang tepat merupakan aspek penting dari pendidikan dan kemajuan profesional.
Salah satu aspek terpenting dari tata bahasa adalah sintaksis. Prinsip ini mempertimbangkan bagaimana seseorang menggabungkan kata, frasa, dan klausa untuk membentuk suatu pemikiran. Dalam kebanyakan bahasa, kata-kata biasanya disusun menjadi kalimat yang terdiri dari frasa dan klausa, yang pada gilirannya membentuk paragraf dalam beberapa bahasa. Sebuah paragraf biasanya merupakan bangunan dari satu ide. Ketika ide itu berubah, paragrafnya berubah. Namun, urutan kata-kata tertentu dalam satu frasa dapat sangat bervariasi antar bahasa.
Pada tingkat dasar di sebagian besar bahasa, sebagian besar kata diklasifikasikan sebagai deskripsi orang, tempat, dan benda atau deskripsi tindakan. Dalam bahasa Inggris, yang pertama dikenal sebagai kata benda sedangkan yang terakhir diklasifikasikan sebagai kata kerja. Kata-kata yang menggambarkan orang, tempat, atau benda mungkin diberi pembedaan gender dalam bahasa tertentu seperti bahasa Prancis. Kata-kata tindakan, di sisi lain, mungkin memiliki ejaan atau aturan struktural yang berbeda tergantung pada apakah kata tersebut merujuk pada sesuatu yang terjadi di masa lalu, sekarang, atau masa depan atau apakah kata tersebut menghubungkan dua kata lain bersama-sama daripada melakukan tindakan yang sebenarnya.
Sejumlah besar bahasa juga memiliki kata-kata yang meningkatkan dan melengkapi baik kata-kata yang menggambarkan orang, tempat, atau benda atau kata-kata tindakan. Bahasa Inggris menyebut kata-kata ini sebagai kata sifat dan kata keterangan, masing-masing. Aturan yang berbeda untuk bahasa yang berbeda mengatur ejaan dan penempatan kata-kata ini, meskipun mereka umumnya ditemukan tepat sebelum atau segera setelah kata-kata yang melengkapinya.
Tata letak tata bahasa dasar yang benar untuk sebuah kalimat dalam banyak bahasa adalah orang atau objek yang melakukan suatu tindakan. Orang atau benda tersebut dikenal sebagai subject dalam bahasa Inggris, misalnya. Kata tindakan dapat muncul sebelum atau sesudah subjek, tergantung pada bahasanya. Bahasa Inggris biasanya menempatkan kata tindakan — atau kata kerja — setelah subjek.
Sisa kalimat dapat mencakup orang atau objek lain di mana tindakan itu dilakukan, atau mungkin termasuk indikasi faktor-faktor seperti waktu atau lokasi. Bagian terakhir dari kalimat ini memiliki berbagai nama dalam bahasa yang berbeda, termasuk predikat dalam bahasa Inggris dan pelengkap d’objet langsung atau pelengkap circonstanciel dalam bahasa Prancis. Dalam beberapa bahasa, seperti Cina dan Spanyol, objek kalimat dapat mendahului kata tindakan atau bahkan mendahului subjek.
Kalimat lebih lanjut dibedakan dengan berbagai bentuk tanda baca, yang merupakan pertimbangan lain dalam penggunaan tata bahasa yang benar. Dalam kebanyakan bahasa, misalnya, ada simbol — seperti titik dalam bahasa Inggris atau punto dalam bahasa Spanyol — yang menandakan akhir kalimat atau pemikiran. Simbol lain, sebaliknya, menunjukkan jeda dalam kalimat. Simbol-simbol ini — seperti koma dalam bahasa Inggris — biasanya ditemukan ketika sebuah kalimat berisi rangkaian kata yang serupa, ketika sebuah kalimat mencoba menggabungkan lebih dari satu pemikiran, atau ketika informasi tambahan memperpanjang sebuah kalimat. Jenis tanda baca lain seperti tanda kurung dan aksen dapat digunakan untuk menunjukkan informasi asing atau untuk menekankan bagian tertentu dari sebuah kata.
Berbagai bahasa juga memiliki berbagai jenis kalimat yang menjalankan fungsi berbeda. Beberapa kalimat hanya membuat pernyataan, sementara yang lain memberi perintah. Dalam kebanyakan kasus, jenis kelompok kata ini memiliki tanda baca tradisional dari bahasa masing-masing. Beberapa bahasa juga membedakan kalimat yang menunjukkan kegembiraan, mengajukan pertanyaan, atau mengutip seseorang atau sumber dengan menggunakan berbagai bentuk simbol tanda baca seperti tanda tanya.
Kapitalisasi dan ejaan yang tepat merupakan komponen penting lebih lanjut dari penulisan tata bahasa yang benar di sebagian besar bahasa. Aturan kapitalisasi umumnya digunakan untuk huruf pertama di awal kalimat. Nama orang atau lokasi tertentu juga biasanya dikapitalisasi melalui huruf pertama dalam bahasa Inggris dan beberapa bahasa lain, sementara deskripsi kata yang lebih umum mungkin menggunakan huruf kapital dalam beberapa bahasa seperti Jerman juga. Ejaan melibatkan bagaimana masing-masing huruf dalam sebuah kata diurutkan dan disusun, dan ejaan yang diterima biasanya berasal dari asal kata dan penggunaan yang diturunkan dari waktu ke waktu. Terlepas dari bahasa, sebagian besar kata memiliki morfologi dan fonologi tertentu — atau makna dan pengucapan — yang harus digunakan dalam konteks yang tepat.