Apa Tips Terbaik untuk Menulis Esai Pendek?

Saat menulis esai pendek, tujuannya adalah untuk menyampaikan aliran pemikiran yang solid dengan cara yang ringkas. Ini dapat difasilitasi dengan penggunaan beberapa tip dan trik menulis yang umum bagi penulis profesional. Penggunaan brainstorming, outline, dan penulisan draf kasar dapat sangat membantu penulis yang mencoba membuat esai pendek untuk sekolah atau bisnis.
Brainstorming adalah teknik yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan pemikiran mereka. Prosesnya melibatkan menuliskan beberapa kata kunci atau pemikiran utama dan kemudian memikirkan variasi untuk poin-poin sentral ini. Misalnya, jika seseorang sedang menulis esai pendek tentang subjek utama anjing, curah pendapat dapat memunculkan subpoin tentang pembiakan anjing, anjing dalam literatur, perawatan dan pemberian makan anjing, atau cara membeli anak anjing. Tujuan brainstorming adalah untuk menciptakan suasana di mana pikiran penulis terfokus pada subjek dan memberikan subjek penjelasan menyeluruh dengan memastikan bahwa subpoin penting tidak terlewatkan.

Setelah sesi brainstorming, banyak penulis profesional menguraikan tulisan mereka. Proses ini juga berguna bagi mereka yang menulis esai pendek. Garis besar pada dasarnya adalah gambaran grid-work tentang isi esai yang telah selesai. Dengan membuat tema utama dan beberapa subtopik dari poin-poin yang ditemukan selama brainstorming, penulis dapat menempatkan semua pemikiran ini ke dalam urutan yang logis.

Bagi mereka yang menulis esai pendek, mungkin bermanfaat untuk membuat setiap subtopik menjadi paragraf terpisah atau menjadi bagian tersendiri dengan subjudul. Selama proses pembuatan kerangka, menulis satu atau dua kalimat untuk setiap subtopik dapat membantu menjaga kelancaran gerakan dalam esai pendek. Hal ini membuat pembaca tidak merasa seperti sedang terpental bolak-balik melalui berbagai bagian dari topik utama.

Setelah garis besar selesai, draft kasar dirakit. Untuk individu yang menulis esai pendek, draf kasar melibatkan sedikit lebih banyak daripada menyempurnakan garis besar untuk memasukkan informasi terkait mengenai topik utama dan subtopik. Bergantung pada panjang esai pendek yang diinginkan, proses penulisan draf kasar mungkin hanya melibatkan paragraf pengantar, beberapa kalimat untuk setiap subtopik, dan argumen penutup.

Draf kasar kemudian dipoles dan disempurnakan untuk menghilangkan kesalahan ejaan dan tata bahasa, serta untuk memastikan kata-kata mengalir dengan baik untuk pembaca yang dituju. Proses ini disebut menulis draf akhir. Beberapa penulis profesional merekomendasikan untuk beristirahat setelah bagian dari proses penulisan ini dan kembali lagi untuk mengoreksi esai nanti untuk memastikan kata-katanya masih terdengar benar. Atau, penulis dapat meminta orang lain mengoreksi makalah untuk membantu menemukan kesalahan ejaan dan tata bahasa yang mungkin terlewatkan.