Tidak ada yang meremehkan pentingnya mengajar anak-anak matematika. Anak-anak yang mampu memahami konsep-konsep dasar matematika jauh lebih mungkin untuk berprestasi di sekolah. Mengajarkan matematika kepada anak-anak adalah proses yang progresif. Seseorang harus mulai dengan mengajari anak itu dasar-dasar penjumlahan, diikuti dengan pengurangan dan perkalian, kemudian diakhiri dengan pembagian, yang seringkali merupakan konsep matematika yang paling sulit untuk dipelajari seorang anak.
Saat mengajar matematika anak-anak, mengajari mereka penjumlahan adalah langkah pertama dalam memberi mereka dasar matematika yang kuat, yang akan membuat belajar pengurangan, perkalian dan pembagian menjadi lebih mudah. Untungnya, penjumlahan adalah salah satu konsep matematika yang paling sederhana, dan mengajari seorang anak dasar-dasar melakukan penjumlahan sederhana hanya membutuhkan sedikit waktu, kesabaran, dan ketekunan. Cara paling sederhana untuk memulai adalah dengan mengajari anak untuk menjumlahkan kelompok benda-benda nyata, seperti uang receh, kacang jeli, atau kerikil. Misalnya, seorang guru atau orang tua mungkin menempatkan empat sen di satu tumpukan dan enam sen di tumpukan lain, kemudian menjelaskan kepada anak bahwa dua tumpukan ini mewakili masalah penjumlahan 4 + 6. Ketika anak menambahkan uang bersama dan menyimpulkan bahwa ada 10 sen semuanya, dapat dijelaskan bahwa ini berarti 4 + 6 = 10.
Setelah mempelajari dasar-dasar penjumlahan, langkah selanjutnya untuk mengajarkan matematika kepada anak-anak adalah membantu mereka memahami prinsip-prinsip dasar pengurangan. Seperti halnya penambahan, menggunakan benda-benda nyata akan memudahkan anak untuk memahami konsep dasar. Ini juga akan membantu mereka memahami bahwa pengurangan sebenarnya hanyalah penjumlahan secara terbalik. Misalnya, seseorang dapat memulai dengan setumpuk 10 jelly bean dan membiarkan anak menghitungnya. Guru dapat menjelaskan kepada anak bahwa tiga kacang jeli akan dikeluarkan dari tumpukan, yang akan mewakili soal pengurangan 10 – 3, dan kacang jeli yang tersisa di tumpukan akan menjadi jawaban dari soal tersebut. Terakhir, anak diperbolehkan menghitung tujuh sisa jelly bean, dan guru dapat menjelaskan bahwa ini berarti 10 – 3 = 7.
Perkalian adalah langkah berikutnya ketika mengajar matematika anak-anak. Saat mengajar perkalian anak-anak, penting bagi guru untuk tidak maju terlalu cepat dan memastikan bahwa anak-anak memahami konsep yang baru saja diajarkan sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Seorang guru dapat memulai dengan menjelaskan kepada mereka bahwa perkalian sebenarnya hanyalah penjumlahan berulang; jika ada enam tumpukan kerikil, dan ada empat kerikil di setiap tumpukan, itu mewakili masalah matematika 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4, yang sama dengan 6 x 4. Setelah anak memahami konsep penjumlahan berulang, dia dapat mulai mempelajari tabel perkalian, juga disebut tabel perkalian.
Memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang perkalian akan membuat belajar pembagian dasar jauh lebih mudah bagi seorang anak, tetapi tahap mengajar matematika anak-anak ini masih bisa menjadi tantangan. Sekali lagi, menggunakan objek nyata bisa sangat membantu. Misalnya, seorang guru dapat memulai dengan setumpuk uang delapan dan menjelaskan kepada anak bahwa dia harus membagi uang itu menjadi dua kelompok, yang akan mewakili masalah pembagian 8 2. Setelah anak membagi uang itu menjadi dua kelompok , jelaskan bahwa jumlah sen di setiap kelompok terpisah adalah jawaban untuk masalah tersebut. Ketika anak menghitung uang dalam satu kelompok, dia akan melihat bahwa ada empat uang dalam kelompok, artinya 8 2 = 4.