Membuat wafel tanpa telur mungkin memerlukan beberapa penyesuaian pada suhu setrika wafel dan waktu memasak. Seorang juru masak dapat memutuskan untuk mengganti telur dalam wafel tanpa telur dengan bahan yang mengikat dan ragi, seperti pisang atau pengganti telur yang dibuat secara komersial. Seperti wafel standar, adonan tidak boleh terlalu banyak dicampur. Lebih banyak lemak mungkin diperlukan jika wafel menempel pada setrika wafel.
Telur biasanya bertindak sebagai pengikat dalam makanan yang dipanggang, dan wafel tidak terkecuali. Saat menyiapkan wafel tanpa telur, wafel bisa pecah saat juru masak membuka setrika wafel, karena adonan tidak sempat menyatu dan terlalu lunak. Menambahkan pati atau pengganti telur yang dibuat secara komersial dapat menghasilkan wafel yang tetap utuh. Beberapa juru masak menggunakan biji rami tanah sebagai pengganti telur dalam wafel.
Beberapa pengganti telur, seperti pisang atau saus apel, membuat adonan terlalu basah dan menghasilkan wafel yang lembek. Untuk mengimbanginya, juru masak dapat menambahkan sedikit tepung ke dalam adonan. Wafel mungkin juga membutuhkan waktu memasak yang lebih lama.
Wafel tanpa telur biasanya membutuhkan waktu beberapa menit lebih lama untuk dimasak daripada wafel biasa. Wafel dapat menempel pada setrika jika belum matang. Saat membuat wafel bebas telur, wafel harus dibiarkan di setrika selama satu atau dua menit setelah setrika menunjukkan bahwa wafel sudah siap.
Alasan lain mengapa wafel tanpa telur dapat menempel pada setrika adalah karena kandungan lemaknya tidak sebanyak wafel biasa. Untuk menebusnya, juru masak bisa menambahkan sedikit minyak ke adonan. Dia mungkin juga ingin melapisi setrika itu sendiri dengan lapisan tipis minyak atau semprotan masak anti lengket.
Menyesuaikan suhu setrika wafel dapat menghasilkan wafel yang lebih renyah dan bebas telur. Suhu yang lebih tinggi memasak permukaan wafel lebih baik. Menambahkan sedikit gula pasir ke dalam adonan juga bisa menghasilkan wafel yang lebih renyah.
Saat membuat wafel tanpa telur, juru masak harus lembut dengan adonan. Adonan waffle yang di-overmix menghasilkan waffle yang keras dan kenyal, bukan yang ringan dan renyah. Untuk mencampur adonan wafel, juru masak harus dengan lembut melipat tepung dan bahan kering ke dalam adonan basah. Adonan seharusnya tidak benar-benar halus setelah dicampur, dan beberapa gumpalan tepung sangat ideal.