Salah satu tip terbaik untuk memulai bisnis manajemen properti adalah mempelajari undang-undang real estat yang berlaku di yurisdiksi tempat perusahaan manajemen properti berada dan di mana pemiliknya berencana untuk mengelola real estat. Kiat lainnya termasuk membuka rekening bank bisnis, mempekerjakan anggota staf profesional, dan membeli perangkat lunak manajemen properti terbaru dan efisien. Sebelum memulai bisnis manajemen properti, penting juga untuk mendirikan perusahaan legal dan memperoleh izin usaha dengan benar.
Baik memulai bisnis manajemen properti untuk mengawasi satu properti residensial, kompleks apartemen, atau properti komersial, penting untuk mempelajari semua undang-undang dan aturan yang berlaku untuk manajemen real estat. Melakukannya memastikan bahwa bisnis dijalankan dalam semua pedoman hukum dan membantu meminimalkan risiko tuntutan hukum dan hukuman di masa depan. Keakraban dengan undang-undang real estat juga membantu bisnis manajemen properti beroperasi lebih efektif, karena ada aturan seragam yang berlaku untuk penyewa, pemilik, dan manajemen. Di banyak daerah, kelas manajemen properti, yang mencakup aspek hukum, diajarkan di perguruan tinggi setempat.
Memulai bisnis manajemen properti untuk mengawasi satu properti hunian atau bahkan sejumlah kecil apartemen terkadang bisa dilakukan sebagai bisnis rumahan. Namun, usaha kecil harus dijalankan secara profesional, oleh karena itu penting untuk mengatur badan hukum khusus untuk pengelolaan properti. Setelah perusahaan dibuat dan izin usaha diperoleh, rekening bank bisnis terpisah harus dibuat untuk perusahaan pengelola. Para ahli merekomendasikan untuk membuka rekening giro untuk menyimpan cek sewa dan untuk membayar biaya operasional, sedangkan rekening tabungan harus ditujukan untuk menyimpan setoran sewa.
Sebagai bisnis start-up, banyak orang tertarik dengan ide manajemen properti karena kesempatan untuk “menjadi bos bagi diri sendiri”. Meskipun memulai bisnis manajemen properti memang menawarkan manfaat ini, mungkin masih perlu mempekerjakan profesional lain untuk membantu operasi bisnis sehari-hari. Tergantung pada ukuran bisnis, staf profesional lainnya mungkin termasuk agen persewaan, pekerja pemeliharaan, personel keamanan, pemegang buku, dan resepsionis kantor depan.
Terorganisir adalah salah satu tips terbaik untuk memulai bisnis manajemen properti. Untuk membantu upaya ini, ada program perangkat lunak komputer untuk membantu melacak pembayaran sewa, lowongan, tanda terima pemeliharaan, pajak dan tenggat waktu biaya lainnya, dan membantu berbagai tugas pelaporan. Berinvestasi dalam perangkat lunak komputer yang tepat saat pertama kali memulai bisnis manajemen properti dapat menghemat waktu, serta mengurangi atau bahkan menghilangkan kesalahan manusia yang mahal yang mungkin terjadi tanpa sistem komputer terpusat.