Apa Teknik Harpa yang Berbeda?

Dua teknik utama harpa yang berbeda adalah memetik dan memukul, keduanya mengacu pada metode yang digunakan untuk menghasilkan nada pada instrumen. Kedua teknik yang berbeda ini masing-masing memiliki sub-teknik yang terkait dengannya yang merupakan metode khusus untuk melakukan pemetikan atau pemogokan. Berbagai teknik harpa yang berhubungan dengan cara tepat yang digunakan untuk memetik senar antara lain teknik xylo, teknik pince, dan teknik paku. Teknik harpa lain yang mungkin dapat diklasifikasikan sebagai sub-teknik termasuk bermain perkusi dan bermain “pdlt.”

Harpa adalah alat musik gesek, yang berarti bahwa suara dihasilkan dengan memetik atau memukul senar pada instrumen dalam kombinasi yang berbeda untuk menciptakan nada. Teknik memetik mengharuskan jari-jari pemain menyentuh senar yang akan dimainkan sebelum menghasilkan nada, terkadang secara harfiah menekuk senar sebagai persiapan. Teknik menyerang mengharuskan jari-jari pemain melayang di atas not yang akan mereka mainkan. Suara itu dihasilkan oleh jari yang memetik melepaskan senar atau jari yang memukul memukulnya.

Teknik memetik kecapi dipraktekkan oleh sebagian besar pemain, terutama mereka yang tertarik bermain musik klasik. Dalam metode ini, memetik satu nada membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan teknik memukul, tetapi memetik adalah metode memainkan instrumen yang lebih sistematis. Ini juga memberikan kemampuan untuk mengontrol seberapa banyak senar dikencangkan sebelum dilepaskan, yang dapat memberi pemain yang cerdik kontrol atas nada dan volume. Teknik “xylo” mengharuskan pemain untuk meletakkan jari dari tangan kiri pada senar dan memetik dengan tangan kanan, menciptakan nada “popping” yang terdengar mirip dengan gambang. Contoh lain dari sub-teknik pemetikan adalah teknik “pince”, senar yang dimainkan dengan dua jari.

Mencolok adalah yang paling tidak umum dari dua teknik harpa utama, dan umumnya lebih cocok untuk musik rakyat. Keuntungan dari teknik ini adalah tangan lebih bebas untuk menggerakkan harpa dibandingkan dengan teknik petik. Ini berarti senar sering kali dapat dimainkan dengan lebih lancar dan nyaman, karena jari tidak perlu menggenggam senar sebelum memainkan not. Sub-teknik pukulan adalah teknik “paku”, di mana senar dipukul dengan paku pemain. Memainkan harpa di dekat papan suara disebut sebagai “pdlt”, yang menghasilkan suara yang mirip dengan gitar.