Tanda-tanda utama orang tua yang narsis adalah perasaan superioritas atau ketenaran, yang sering kali sejalan dengan perilaku yang mendorong rasa rendah diri atau harga diri rendah pada anak-anak yang terlibat. Orang tua dengan kondisi ini juga biasanya tidak dapat berempati dengan anak-anak mereka, dan mungkin percaya bahwa emosi dan perjuangan anak tidak wajar. Narsisme adalah kondisi psikologis klinis dan bisa sangat serius, tetapi juga sangat jarang. Orang tua yang menunjukkan gejala-gejala ini belum tentu seorang narsisis, terutama jika dia hanya menunjukkannya secara berkala atau sporadis. Orang tua yang arogan, tidak percaya diri, atau umumnya tidak siap untuk berbagai keadaan dapat menunjukkan kecenderungan narsistik bahkan jika mereka tidak benar-benar menderita kondisi tersebut. Namun, efeknya pada anak-anak bisa bertahan lama dan berpotensi serius, yang membuat pengobatan dan terapi menjadi cukup penting.
Memahami Narsisme Secara Umum
Gangguan kepribadian narsistik pada dasarnya terwujud sebagai perasaan bahwa penderitanya entah bagaimana lebih baik daripada orang-orang di sekitarnya. Perasaan superioritas ini sering menyebabkan masalah di bidang kehidupan lain, seperti hubungan, karier, dan keuangan. Penyebab kondisi ini tidak sepenuhnya diketahui, tetapi seperti banyak kondisi psikologis lainnya, diperkirakan berasal dari masa kanak-kanak. Masalah mendasar dengan kondisi ini umumnya dianggap sebagai harga diri yang rendah, yang memanifestasikan dirinya sebagai keinginan untuk menjadi lebih baik dari orang lain. Ini bertanggung jawab atas sebagian besar gejala yang terkait dengan kondisi tersebut.
Secara umum, orang narsistik memiliki pendapat yang tinggi tentang dirinya sendiri, menetapkan tujuan yang tidak realistis, dan tidak dapat berempati dengan perasaan orang lain. Orang narsis juga cenderung melebih-lebihkan pencapaian mereka, mengharapkan pujian terus-menerus, dan kesulitan mengenali otoritas.
Kemungkinan memiliki orang tua narsis sangat rendah; para ahli umumnya memperkirakan bahwa kurang dari 1% keluarga di seluruh dunia melihat masalah semacam ini. Seperti banyak kondisi psikologis, narsisme memiliki derajat yang berbeda-beda, sehingga orang tua mungkin hanya sedikit narsistik, dan oleh karena itu masalahnya mungkin lebih sulit dikenali.
Perasaan Ketenaran dan Superioritas
Gejala utama gangguan kepribadian narsistik yang biasanya terlihat pada orang tua dengan kondisi ini adalah perasaan superioritas terhadap orang lain, fantasi kekuasaan atau ketenaran, dan prestasi dan bakat yang dilebih-lebihkan. Orang tua yang menderita narsisme akan sering memberi tahu anak-anak mereka tentang hal-hal yang dicapai, dan biasanya mengharapkan pujian yang antusias sebagai tanggapan.
Mempromosikan Inferioritas pada Anak
Anak-anak juga dapat dibuat merasa rendah diri terhadap orang tua, yang dapat dibuktikan melalui orang tua yang meremehkan kualitas positif anak mereka dan melebih-lebihkan kualitas mereka sendiri dengan cara yang kompetitif. Narsisme juga dapat menyebabkan orang tua menetapkan tujuan yang tinggi dan tidak realistis, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak, terutama jika prestasi anak dapat dilihat sebagai keuntungan bagi orang tua. Dia juga akan mengharapkan semua orang untuk setuju dengan rencana atau ide yang diajukan, dan mungkin terluka jika ini tidak terjadi. Seorang anak mungkin juga memperhatikan bahwa orang tua merasa ditolak atau putus asa jika dia tidak menerima perhatian positif yang diharapkan.
Ketidakmampuan untuk Berempati
Seorang anak mungkin juga memperhatikan bahwa orang tua yang narsis tidak dapat berempati dengan perasaan orang lain atau bahkan mengenali mereka, dan sebagai akibatnya mungkin memanfaatkan orang untuk mendapatkan hal-hal tertentu. Ini mungkin terlihat terutama ketika anak tidak bahagia, karena orang tua sering kali tidak dapat menunjukkan pemahaman tentang masalah anak, dan sering kali tampak sama sekali tidak emosional.
Membedakan Kesombongan
Seorang putra atau putri yang mencoba menentukan apakah orang tuanya memiliki narsisme klinis harus memperhatikan beberapa gejala sebelum mempertimbangkannya sebagai kemungkinan yang serius. Ini karena kemungkinan memiliki orang tua narsis sangat rendah, dan kesombongan biasa adalah penjelasan yang lebih umum. Penting juga bagi pengamat untuk mencoba melepaskan diri dari prasangka apa pun tentang perilaku tersebut. Misalnya, salah satu gejala narsisme adalah mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan yang egois, tetapi ini adalah pengamatan subjektif, dan prasangka apa pun dapat mengarah pada asumsi yang salah tentang apa yang terjadi atau tidak.