Tanda-tanda anoreksia pada pria sangat mirip dengan tanda-tanda pada wanita. Laki-laki anoreksia seringkali sangat kurus, memiliki kebiasaan makan yang buruk, dan berolahraga secara berlebihan. Gejala-gejala ini cenderung berasal dari tujuan mencapai fisik yang sempurna dan berotot—tujuan yang sering dipicu oleh depresi dan harga diri yang rendah. Dalam kasus yang parah, laki-laki dapat mengembangkan anemia, kecenderungan bunuh diri, dan komplikasi yang mengancam jiwa lainnya.
Berolahraga berlebihan adalah salah satu tanda khas anoreksia pada pria. Berolahraga selama beberapa jam sehari, sebanyak dua digit, tidak jarang. Teman dan keluarga mungkin menganggap latihan ini sebagai kebiasaan sehat dari individu yang sangat bugar, tetapi yang sebenarnya ditampilkan adalah gangguan mental yang parah. Laki-laki anoreksia berolahraga secara kompulsif karena keinginan yang tak terpuaskan untuk memangkas lemak dan terlihat bugar.
Kebiasaan makan yang buruk adalah tanda klasik lain dari anoreksia pada pria. Selain olahraga berlebihan, kelaparan adalah metode klasik yang digunakan penderita anoreksia untuk menurunkan berat badan. Seperti wanita, pria penderita anoreksia juga dapat melakukan perilaku bulimia, di mana seseorang secara pribadi memuntahkan makanan dalam upaya membatasi asupan kalori sambil tampak makan secara normal di sekitar orang lain.
Perubahan perilaku adalah tanda lain dari anoreksia. Pria dengan anoreksia sering mengalami depresi dan tidak terlalu memikirkan diri mereka sendiri. Harga diri yang buruk seperti itu dapat berasal dari pelecehan emosional, baik di rumah maupun dari lingkungan sosial. Saat merawat anoreksia pria, penting untuk mengetahui akar masalah emosional untuk memahami sepenuhnya apa yang mendorong perilaku anoreksia.
Anoreksia pada pria dianggap oleh banyak orang lebih sulit dideteksi. Ini mungkin bukan karena pria anoreksia tampak kurang kurus atau kebiasaan makan dan olahraga mereka tampak kurang tidak menentu, tetapi karena masyarakat cenderung menganggap anoreksia sebagai kondisi khusus wanita. Anoreksia mungkin juga sulit dikenali pada individu yang sangat terlibat dalam olahraga; olahraga memudahkan orang untuk membenarkan olahraga berlebihan dan kebiasaan makan yang buruk.
Beberapa percaya bahwa psikologi anoreksia pada pria agak berbeda. Pria mungkin lebih didorong oleh budaya yang mengagungkan tipe tubuh ramping dan berotot, sedangkan wanita mungkin didorong oleh budaya yang menyamakan kurus dengan kecantikan. Namun demikian, penyebab paling mendasar dari anoreksia—kurangnya harga diri dan perasaan bahwa seseorang tidak diinginkan atau sempurna—adalah netral gender. Perasaan seperti itu tidak hanya menyebabkan kebiasaan berolahraga dan makan yang buruk, tetapi juga dapat menyebabkan depresi berat dan bahkan kecenderungan bunuh diri.