Apa Sumber Bantuan Korban Terbaik?

Selama berhari-hari, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun setelah kejahatan, para korban mungkin merasa kewalahan. Saat para korban mengatasi cedera dan kerugian mereka sendiri, sistem hukum dapat bergerak lambat, dan perlu waktu untuk kembali ke rutinitas normal. Banyak komunitas sekarang menawarkan program bantuan korban yang dapat membantu korban kejahatan menavigasi perubahan ini. Menentukan sumber bantuan korban yang terbaik tergantung pada apa yang tersedia di komunitas tertentu serta kebutuhan korban dan, dalam beberapa kasus, sifat kejahatan. Sumber informasi yang baik tentang bantuan korban termasuk lembaga penegak hukum, kantor kejaksaan, dan organisasi korban kejahatan, serta program bantuan karyawan dan lembaga konseling masyarakat setempat.

Di banyak negara, layanan bantuan korban disediakan oleh lembaga penegak hukum serta kantor kejaksaan. Sifat layanan yang ditawarkan kemungkinan akan bergantung pada staf dan sumber daya anggaran di area tersebut. Layanan korban penegakan hukum dan kejaksaan dapat mencakup menjaga korban atau saksi mengikuti penyelidikan dan jika dan ketika terdakwa dibebaskan dari penjara atau akan diadili. Korban harus mencari tahu lembaga penegak hukum apa yang menangani kasus ini untuk meminta pemberitahuan ini.

Lembaga berbasis komunitas lainnya mungkin dapat memberikan layanan yang lebih komprehensif, seperti konseling dan manajemen kasus, untuk membantu korban yang berjuang bangkit kembali. Dalam beberapa kasus, lembaga seperti pusat krisis pemerkosaan atau penampungan kekerasan dalam rumah tangga bekerja dengan korban kejahatan tertentu. Dalam kasus lain, agen tersebut dapat bekerja hanya dengan sekelompok orang tertentu, seperti korban pelecehan orang tua atau korban kejahatan gay dan lesbian. Badan amal setempat mungkin juga dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup dasar korban, seperti tagihan dan biaya pengobatan, sementara dia membutuhkan waktu untuk pulih dari kejahatan atau menghadiri persidangan.

Untuk menemukan layanan bantuan korban, korban dan saksi dapat memulai dengan menghubungi departemen kepolisian setempat dan meminta rujukan. Jika departemen kepolisian memiliki staf pekerja sosial, dia mungkin merupakan sumber informasi yang sangat baik. Badan amal lokal dan layanan konseling masyarakat juga dapat menyediakan layanan korban serta jenis dukungan lainnya. Hotline telepon nasional terkadang disponsori oleh kelompok advokasi dan dapat merujuk penelepon ke layanan lokal. Terakhir, korban dan keluarga mereka mungkin bisa mendapatkan bantuan melalui program bantuan karyawan di tempat kerja (EAPs) yang disponsori melalui tempat kerja mereka. Program-program ini dapat menghubungkan para korban dengan layanan kesehatan mental, keuangan, dan bantuan relokasi, seringkali tanpa biaya kepada karyawan dan keluarganya.