Apa saja Jenis Peregangan Berenang yang Berbeda?

Berenang adalah latihan kardiovaskular yang sangat efektif karena melatih banyak otot sekaligus. Namun, ini berpotensi menyebabkan cedera jika perenang tidak meregangkan otot-otot utama yang terlibat secara memadai. Peregangan renang juga dapat membantu meningkatkan kinerja seorang atlet dengan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan karenanya berenang lebih efisien. Beberapa otot terpenting yang harus disertakan dalam peregangan pemanasan renang termasuk betis, bahu, dan lengan atas.

Untuk mencapai tindakan berenang yang efisien, otot bahu yang fleksibel sangat penting. Untuk alasan ini, peregangan renang yang berfokus pada otot-otot di sekitar leher dan bahu menjadi penting. Contoh peregangan renang bahu adalah peregangan bahu depan. Untuk melakukan peregangan ini, perenang harus berdiri di dekat dinding dan kemudian meletakkan lengannya setinggi bahu. Setelah dalam posisi stabil, siku harus diputar sampai terasa peregangan di bagian depan bahu.

Otot rotator cuff yang fleksibel juga penting untuk berenang. Ini ditemukan di bagian luar bahu. Untuk meregangkannya, perenang harus berdiri agak jauh dari dinding dan kemudian menempatkan lengan kanan melintasi tubuh antara batang tubuh dan dinding. Bahu yang berlawanan kemudian harus digerakkan perlahan ke depan sampai terasa peregangan. Seperti semua peregangan, ini harus dilakukan setidaknya selama 30 detik dan diulang beberapa kali.

Selain otot bahu dan leher, area tubuh terpenting berikutnya yang menjadi fokus dalam peregangan renang adalah kaki. Memiliki kaki yang kuat dan fleksibel akan membantu perenang untuk mendorong tubuhnya ke depan melalui air. Untuk melakukan peregangan betis yang cukup intensif, perenang harus berdiri di tepi anak tangga dengan tumit menggantung di samping. Tumit harus diturunkan perlahan-lahan sampai terasa peregangan di sepanjang bagian belakang kaki. Ini juga dapat diulang dengan lutut ditekuk untuk mencapai peregangan yang sedikit berbeda.

Peregangan renang harus dilakukan setidaknya selama 20 detik dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika rasa sakit terlibat selama rutinitas peregangan maka ini adalah tanda bahwa peregangan lebih berbahaya daripada baik. Sangat penting untuk melakukan peregangan baik sebelum dan sesudah sesi berenang untuk mencapai keuntungan fleksibilitas maksimum. Ini juga memberi perenang kemungkinan terbaik untuk menghindari cedera.