Apa saja Jenis Obat Myasthenia Gravis yang Berbeda?

Miastenia gravis adalah penyakit neuromuskular yang menyebabkan kelemahan otot yang ekstrim pada otot-otot sukarela tubuh. Kelemahan otot ini biasanya lebih buruk setelah semua jenis aktivitas fisik dan membaik setelah periode istirahat. Meskipun tidak ada obat untuk miastenia gravis, gejalanya dianggap relatif mudah untuk diobati. Beberapa jenis obat miastenia gravis tersedia untuk memperbaiki gejala sehingga orang yang terkena dapat menjalani kehidupan senormal mungkin. Inhibitor asetilkolinesterase, kortikosteroid, dan imunosupresan adalah yang paling umum.

Kelas obat yang dikenal sebagai inhibitor asetilkolinesterase adalah salah satu obat miastenia gravis yang lebih populer yang tersedia. Obat-obatan ini membantu mencegah penghancuran bahan kimia yang ditemukan di dalam otot, sehingga memperbaiki gejala kelemahan otot pada banyak pasien. Efek samping negatif seperti penurunan tekanan darah atau masalah pencernaan mungkin terjadi dan harus dilaporkan ke dokter. Dalam beberapa kasus, obat miastenia gravis tambahan dapat diresepkan dengan obat ini untuk memerangi beberapa efek samping negatif.

Kortikosteroid adalah obat miastenia gravis yang populer dan diresepkan untuk banyak pasien dengan penyakit ini. Obat-obatan ini biasanya membantu memperbaiki gejala setelah beberapa minggu penggunaan. Untuk alasan ini, banyak dokter meresepkan dosis awal yang relatif tinggi dan kemudian mengurangi jumlah dosis begitu gejala mulai memudar. Dosis yang diturunkan ini dapat digunakan tanpa batas dalam upaya untuk mengendalikan gejala. Penambahan berat badan, penipisan tulang, dan gula darah tinggi merupakan efek samping potensial dari penggunaan kortikosteroid.

Imunosupresan terkadang dapat digunakan sebagai obat miastenia gravis. Miastenia gravis dianggap sebagai gangguan autoimun, dan obat imunosupresan bekerja untuk mengurangi respons sistem kekebalan. Efek samping dari terapi obat jenis ini bisa parah, sehingga imunosupresan umumnya digunakan sebagai upaya terakhir ketika obat lain tidak berhasil meredakan gejala. Beberapa dari efek samping ini mungkin termasuk mual, muntah, dan bahkan kerusakan hati yang parah.

Dalam beberapa kasus, obat miastenia gravis tidak berhasil meredakan gejala, dan metode pengobatan lain harus dieksplorasi. Pertukaran plasma sering dibutuhkan pada pasien ini. Plasma adalah bagian cair dari darah, dan metode pertukarannya mirip dengan transfusi darah, tetapi hanya sel plasma yang digunakan. Timektomi adalah pilihan pengobatan potensial lainnya dan melibatkan operasi pengangkatan kelenjar timus. Ini biasanya hanya dilakukan pada pasien yang lebih muda yang telah didiagnosis dengan tumor pada kelenjar timus, karena manfaatnya sering tidak terlihat selama beberapa bulan atau tahun setelah operasi.