Apa saja jenis latihan sendi yang berbeda?

Sendi yang sehat penting bagi orang-orang dari segala usia dan tingkat kondisi fisik, dari atlet muda di usia puncak hingga orang dewasa yang lebih tua dengan radang sendi, dan sejumlah bentuk olahraga bermanfaat untuk persendian. Jenis latihan sendi sangat bervariasi, dari latihan terfokus yang dirancang untuk memperbaiki kondisi sendi tertentu hingga olahraga yang lebih umum yang meningkatkan kesehatan sendi. Banyak latihan sendi dapat dilakukan di rumah tanpa peralatan khusus, dan mudah dipelajari dan diintegrasikan ke dalam sehari.

Dalam latihan isolasi, sendi atau kelompok otot tertentu bekerja. Latihan isolasi dapat digunakan untuk membangun kekuatan dan kelenturan pada persendian, dan untuk mengembangkan tonus otot di daerah sekitarnya. Latihan-latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara; yoga, pilates, dan angkat berat, misalnya, semuanya bisa digunakan untuk latihan sendi isolasi. Untuk orang dengan persendian yang lemah, bahkan mengangkat beban ringan di bawah pengawasan ahli terapi fisik atau pelatih pribadi dapat membuat peningkatan kondisi fisik yang signifikan.

Latihan gabungan atau multi-sendi dirancang untuk melatih beberapa sendi sekaligus. Sejumlah bentuk latihan bekerja dengan banyak sendi bersama-sama, dan orang-orang juga dapat melakukan latihan sendi terfokus yang dirancang untuk menguntungkan kelompok sendi. Beberapa orang menikmati pilihan ini untuk melatih persendian mereka karena membantu mereka berolahraga dengan lebih efisien.

Latihan berdampak rendah seperti aerobik ringan dan berenang juga dapat bermanfaat bagi persendian, meskipun tidak secara khusus dipromosikan sebagai bentuk latihan bersama. Bentuk latihan ini membantu persendian tumbuh lebih kuat dan lebih fleksibel serta mendukung kesehatan kardiovaskular dan otot. Untuk orang-orang dengan nyeri sendi, berenang adalah pilihan yang sangat baik, karena mengurangi tekanan pada sendi selama latihan.

Dalam latihan sendi isometrik, latihannya statis, tanpa gerakan otot yang terlihat, tetapi otot dan persendian tetap dilakukan. Contoh klasik dari latihan sendi isometrik adalah gesper tangan di dada, di mana tangan digenggam dengan telapak tangan menghadap, didorong bersama, dan dipegang selama lima hingga 15 detik sebelum dilepaskan sebentar sehingga latihan dapat diulang. Latihan isometrik dengan lembut membangun kekuatan tanpa menekan persendian, dan itu bisa menjadi pilihan yang sangat baik bagi orang-orang dengan kondisi persendian yang menyakitkan yang menganggap bentuk latihan lain sulit atau tidak menyenangkan.

Latihan untuk meningkatkan fungsi sendi juga bisa menjadi bagian dari terapi fisik. Terapis fisik sangat ahli dalam latihan stabilisasi sendi yang dirancang untuk membantu orang merasa lebih stabil. Individu dengan arthritis dapat mengambil manfaat dari latihan tersebut, seperti orang pulih dari stroke yang merasa tidak stabil saat berjalan. Terapis fisik juga dapat membuat rekomendasi untuk latihan yang harus dilakukan di rumah.