Apa saja jenis-jenis kain penjahit?

Kain penjahit digunakan untuk membuat pakaian dan tersedia dalam berbagai jenis kain berdasarkan tekstur, gaya, dan warna yang diinginkan. Toko kain biasanya menjual kain murah serta merek desainer. Orang yang mencari bahan penjahit juga membeli jenis kain tertentu berdasarkan jenis proyek yang mereka buat.

Jenis kain penjahit yang paling umum adalah katun alami. Kapas, terbuat dari tanaman kapas, adalah bahan yang digunakan penjahit untuk membuat hampir semua jenis pakaian. Kain ini tahan lama, mudah dibersihkan dan ekonomis. Pakaian katun memiliki kecenderungan untuk menyusut dalam suhu panas sehingga pakaian yang terbuat dari bahan ini biasanya berukuran besar.

Bentuk lain dari kain penjahit adalah sutra; dianggap kain mewah karena harganya yang mahal. Produsen membuat sutra dengan mengambil bahan dari kepompong ulat sutra dan memutarnya menjadi kain lembut mengkilap. Penjahit menggunakan sutra untuk membuat berbagai jenis pakaian termasuk gaun pengantin, pakaian yang dirancang khusus, dan pakaian dalam.

Wol adalah jenis kain berbeda yang digunakan penjahit dan sangat bergaya di musim dingin. Untuk membuat wol, rambut dari hewan seperti domba, llama, atau kambing dirajut menjadi serat yang ditenun rapat. Wol dapat digunakan untuk membuat berbagai pakaian termasuk gaun, sweater, dan mantel. Wol menjadi semakin populer karena kehangatannya, daya serap kelembaban yang tinggi, dan ketahanan terhadap statis. Beberapa orang mungkin alergi terhadap wol sintetis tetapi semua wol alami sebenarnya hypoallergenic dan direkomendasikan untuk individu dengan alergi.

Kain penjahit tambahan adalah linen yang digunakan untuk memberikan gaun penampilan yang lebih elegan. Linen adalah kain yang terbuat dari serat nabati dan memberi sedikit kilau pada pakaian karena lilin tanaman. Biasanya barang berbahan linen akan awet bertahun-tahun karena daya tahannya. Pakaian berbahan linen biasanya dikenakan saat musim panas karena bahannya yang ringan dan nyaman. Satu-satunya kelemahan linen adalah mudah kusut karena bahannya tidak memiliki banyak elastisitas.

Ada juga kain sintetis seperti poliester, nilon dan spandeks. Bahan-bahan ini elastis, mudah dibersihkan, dan murah. Banyak desainer mencampur kain sintetis dengan kain penjahit alami seperti katun untuk memungkinkan bahan lebih elastis dan tahan lama. Bahan campuran dikenal sebagai campuran dan mungkin memiliki label, seperti campuran poli/kapas.