Apa Saja Berbagai Jenis Krim Tubuh Organik?

Konsumen menjadi lebih teredukasi tentang bahan kimia dalam makanan yang kita makan, seperti pestisida, herbisida, dan hormon pertumbuhan dalam produk pertanian serta senyawa berbahaya yang digunakan dalam pengolahan makanan. Pembeli yang sadar kesehatan tidak hanya makan lebih banyak makanan organik, tetapi juga lebih tertarik pada produk kecantikan organik. Krim tubuh organik dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat bagi orang-orang yang khawatir menyerap bahan kimia sintetis beracun melalui kulit mereka.

Krim tubuh organik mungkin diberi label “100% Organik,” yang biasanya berarti semua bahan disertifikasi organik oleh organisasi luar seperti USDA di AS, UE di Eropa, atau organisasi sertifikasi internasional yang ketat seperti Oregon TILTH. Produk perawatan pribadi dapat memiliki label lain seperti “organik”, yang berarti 95% bahannya organik, atau “dibuat dengan bahan organik” yang berarti setidaknya 70% bahannya organik. Banyak krim tubuh organik dijual sebagai produk hijau yang mungkin bebas dari kekejaman, dapat terurai secara hayati, perdagangan yang adil, atau dibuat menggunakan praktik pertanian atau bisnis yang berkelanjutan.

Kekhawatiran pendorong di balik krim tubuh organik adalah jumlah bahan kimia sintetis yang secara teratur digunakan dalam produk perawatan kulit konvensional. Misalnya, paraben adalah pengawet kosmetik yang umum, propilen glikol digunakan sebagai minyak pembawa untuk wewangian, dan natrium lauret sulfat digunakan untuk meningkatkan penetrasi produk kulit. Produk-produk ini digunakan dalam kosmetik sebelum efeknya pada manusia diketahui, dan penggunaannya sebagian besar tidak diatur karena kosmetik tidak diatur seperti produk makanan.

Efek kumulatif dari semua bahan kimia yang belum teruji yang digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari telah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Paraben telah ditemukan bersifat karsinogenik, dan mereka mengganggu produksi hormon dengan meniru estrogen. Propilen glikol dapat menyebabkan iritasi kulit yang serius dan memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit baru sementara sodium laureth sulfate dapat menyebabkan kanker dan rambut rontok. Krim tubuh organik biasanya tidak mengandung senyawa ini.

Berbagai jenis krim tubuh organik mirip dengan krim non-organik. Sebagian besar perusahaan menawarkan berbagai pelembab dan mentega tubuh, termasuk krim siang dan krim malam untuk jenis kulit yang berbeda. Ada juga berbagai macam krim wajah, antara lain krim bawah mata dan krim anti aging. Krim ini tersedia dalam berbagai aroma berbasis makanan, rempah-rempah, dan bunga. Beberapa jenis krim tubuh organik bahkan dibuat dengan produk organik food grade dan oleh karena itu dapat dipasarkan sebagai “dapat dimakan” atau “vegan.