Pneumonia adalah penyakit umum yang menimpa orang di seluruh dunia. Komplikasi sangat tergantung pada kesehatan seseorang sebelum sakit. Pneumonia pada orang tua menjadi perhatian khusus karena sistem kekebalan yang lemah dapat semakin memperumit kondisi tersebut. Efek samping yang paling serius dari pneumonia termasuk bakteri dalam aliran darah, sindrom gangguan pernapasan akut, gagal napas dan efusi pleura. Risiko lain pneumonia pada orang tua termasuk memperburuk kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit paru obstruktif kronis, dan paru-paru yang kolaps.
Pneumonia adalah kondisi pernapasan di mana salah satu atau kedua paru-paru terinfeksi. Penyebab penyakit termasuk bakteri, virus, mikoplasma dan jamur. Sistem kekebalan biasanya dilengkapi untuk melawan organisme tersebut, tetapi orang tua sering memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya yang memperumit pneumonia. Pneumonia yang didapat dari komunitas, yang menyebar di panti jompo dan rumah sakit, merupakan salah satu ancaman paling serius bagi orang tua.
Menemukan pengobatan yang efektif merupakan salah satu kendala dengan pneumonia pada orang tua. Beberapa obat tidak dapat digabungkan, sementara beberapa obat dapat menyebabkan sakit perut. Dokter juga berjuang untuk meresepkan antibiotik karena orang tua biasanya tidak dapat memetabolismenya dengan baik. Contoh seperti itu dapat menunda perawatan penting dan meningkatkan risiko komplikasi.
Bakteri dalam aliran darah adalah salah satu komplikasi pneumonia yang paling umum. Hal ini terjadi ketika sel bakteri menyerang dinding pembuluh darah. Pneumonia kemudian dapat menyebar ke organ lain, termasuk otak dan jantung. Dalam beberapa kasus, darah menjadi kewalahan oleh bakteri dan menyebabkan sepsis. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis segera.
Efek lain yang mungkin dari pneumonia pada paru-paru adalah sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara paru-paru. Cairan mencegah oksigen yang cukup masuk ke aliran darah. Hal ini, pada gilirannya, dapat merusak organ vital.
Kegagalan pernapasan terjadi ketika perubahan mekanis pada paru-paru menghambat pertukaran oksigen. Ini adalah komplikasi umum ARDS, di mana cairan menyebabkan paru-paru menjadi kaku. Terlalu banyak kekakuan membuat seseorang tidak dapat bernapas, dan karena itu arteri kekurangan oksigen. Orang dengan gagal napas membutuhkan ventilasi mekanis untuk bertahan hidup.
Pneumonia pada orang tua juga dapat menyebabkan efusi pleura. Ini adalah kondisi di mana cairan menumpuk di sekitar paru-paru. Selaput tipis menutupi paru-paru dan permukaan bagian dalam dinding dada. Pneumonia terkadang menyebabkan membran menjadi meradang, dan cairan dapat terkumpul. Ini memberi tekanan pada paru-paru dan membuatnya sulit bernapas.
Pneumonia juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada pada orang tua. Hal ini terutama berlaku untuk pneumonia yang didapat dari komunitas. Kondisi-kondisi yang menjadi perhatian terbesar termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit arteri koroner dan penyakit jantung kongestif. Penyakit ini menjadi lebih jelas ketika fungsi pernapasan berkurang karena pneumonia. Mereka kadang-kadang disebut sebagai penyakit penyerta karena bisa mematikan jika dipasangkan dengan pneumonia.
Beberapa kasus pneumonia pada lansia juga bisa menyebabkan paru-paru kolaps. Ini terjadi ketika udara bocor dari dalam paru-paru ke ruang antara paru-paru dan dinding dada. Udara itu bisa menyebabkan tekanan, memaksa paru-paru kolaps. Perawatan paru-paru yang kolaps membutuhkan udara untuk diambil darinya, biasanya dengan jarum suntik atau jarum. Paru-paru biasanya sembuh dalam beberapa minggu, tetapi mungkin memakan waktu lebih lama pada orang tua, karena sistem kekebalan mereka biasanya tidak kuat.