Dalam sastra, protagonis dan antagonis adalah karakter pola dasar yang berfungsi sebagai titik fokus untuk menggambarkan dua sisi konflik. Arketipe adalah simbol atau motif dari contoh khas dari suatu hal atau orang. Perbedaan antara dua karakter ditentukan oleh peran yang dimainkan keduanya dalam sebuah cerita. Meskipun peran ini sering dimainkan oleh dua karakter manusia, mereka juga dapat diwakili oleh elemen alam atau dua sisi dari karakter yang sama.
Secara umum, protagonis mengejar solusi untuk masalah yang disajikan dalam cerita. Antagonis secara langsung menentang upaya protagonis. Misalnya, jika masalahnya adalah kehancuran reaktor nuklir yang akan segera terjadi, protagonis akan mencari solusi untuk krisis, sementara antagonis mungkin mencoba untuk menutupi rekayasa yang salah yang berkontribusi pada krisis. Dia mungkin mencoba menghalangi upaya untuk memahami krisis sehingga dapat diselesaikan.
Sebuah narasi tidak dianggap lengkap secara dramatis kecuali ada konflik antara setidaknya dua peran utama yang diwakili dalam cerita, meskipun mungkin hanya ada satu aktor. Dua peran itu mungkin dua sisi seseorang, atau fitur alami atau elemen yang menentang pencarian seseorang, misalnya. Terlepas dari bentuknya, peran ini selalu menyertakan protagonis dan antagonis, yang juga biasa disebut sebagai pahlawan dan penjahat.
Orang, makhluk atau elemen alam, seperti badai, dapat mengisi peran protagonis dan antagonis. Dalam beberapa narasi, antagonis mungkin menjadi badai super-sel, sedangkan protagonis adalah seorang ilmuwan yang melihat badai datang, tetapi dihalangi dalam usahanya oleh penentang untuk memperingatkan penduduk. Penentang itu mungkin bukan antagonis, tetapi karakter pendukung lain dalam cerita. Karakter ini memainkan peran dramatis di mana protagonis dihalangi, tetapi tidak ditentang secara langsung.
Peran protagonis dan antagonis juga dapat ditemukan dalam narasi nonfiksi. Misalnya, posisi dramatis karakter utama dapat terjadi dalam film dokumenter, di mana dua ilmuwan memperdebatkan topik kontroversial seperti pemanasan global. Seorang ilmuwan dapat diposisikan secara dramatis melalui teknik penyuntingan untuk digambarkan sebagai antagonis, sementara yang lain digambarkan sebagai protagonis. Atau, kedua ilmuwan tersebut dapat mengisi peran protagonis, sementara lingkungan yang berubah dapat memainkan peran dramatis dari antagonis yang mengancam penghuni bumi.
Karakter utama sering mengisi peran baik protagonis atau antagonis, tapi itu tidak selalu terjadi. Secara umum, karakter utama adalah orang yang melaluinya penonton melihat cerita dan merasakan hubungan emosional. Karakter penghalang berlawanan dengan karakter utama. Misalnya, seorang prajurit di medan perang mungkin menjadi karakter utama yang melaluinya seluruh narasi perang yang sedang berlangsung terlihat. Melalui sudut pandangnya, kisah protagonis dan antagonis terungkap.