Produk domestik bruto (PDB) memiliki banyak pengukuran yang berbeda, termasuk PDB riil dan PDB potensial, tetapi angka-angka tersebut seringkali sangat mirip sehingga sulit untuk mengetahui perbedaannya. PDB riil dan PDB potensial memperlakukan inflasi secara berbeda, karena PDB potensial didasarkan pada inflasi yang konstan sedangkan PDB riil dapat berubah. PDB potensial adalah perkiraan yang sering disetel ulang setiap kuartal oleh PDB riil, sedangkan PDB riil menggambarkan status keuangan aktual suatu negara atau wilayah. Ini didasarkan pada tingkat inflasi yang konstan, sehingga PDB potensial tidak dapat naik lebih tinggi, tetapi PDB riil dapat naik. Seperti halnya tingkat inflasi, pengukuran PDB ini memperlakukan pengangguran baik sebagai konstan atau sebagai variabel.
Inflasi, baik positif maupun negatif, merupakan faktor yang selalu mempengaruhi suatu negara atau wilayah. Meskipun ini benar, PDB riil dan PDB potensial memperlakukan inflasi secara berbeda, yang sering kali menghasilkan perbedaan mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dengan PDB potensial, inflasi diperlakukan sebagai konstan, sehingga tingkat tidak pernah berubah. Saat menghitung PDB riil, tingkat inflasi aktual — yang cenderung berubah — digunakan. Tingkat inflasi PDB potensial biasanya direset setiap triwulan ke tingkat inflasi yang terjadi dengan PDB riil.
PDB riil lebih akurat dari PDB riil dan pengukuran PDB potensial, karena ini menggambarkan bagaimana keadaan keuangan suatu negara atau wilayah sebenarnya. Potensi PDB digunakan sebagai perkiraan yang menggambarkan seberapa baik kinerja suatu negara atau wilayah selama seperempat, tetapi pengukuran sebenarnya mungkin sangat berbeda. Ini berarti PDB riil sering digunakan untuk melihat kinerja suatu negara atau wilayah pada kuartal terakhir, sedangkan PDB potensial digunakan sebagai alat pengukur untuk kuartal berikutnya.
Ini didasarkan pada perkiraan tingkat inflasi, sehingga PDB potensial tidak dapat naik lebih tinggi dari nilai perkiraannya. PDB riil dapat berubah secara drastis selama kuartal tersebut, berdasarkan jumlah produksi dan inflasi. Sementara PDB potensial sering dianggap sebagai alat untuk menunjukkan nilai PDB tertinggi suatu negara atau wilayah, PDB riil terkadang bisa lebih tinggi daripada PDB potensial.
Pengangguran adalah faktor yang dapat mempengaruhi produksi, tingkat inflasi dan nilai umum suatu negara atau wilayah. Sama seperti tingkat inflasi, PDB potensial memperlakukan pengangguran sebagai konstan sementara PDB riil mengukur tingkat pengangguran aktual. Tingkat pengangguran biasanya tidak berubah sebanyak tingkat inflasi, jadi ini cenderung memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap nilai PDB.