Apa Perbedaan Antara Miopia dan Astigmatisme?

Miopia dan astigmatisme adalah kondisi yang mempengaruhi penglihatan. Astigmatisme berkembang ketika kornea memiliki bentuk yang tidak teratur, yang menyebabkan penglihatan kabur. Miopia berkembang ketika bola mata terlalu panjang, atau kornea memiliki terlalu banyak kelengkungan.

Kedua kondisi miopia dan astigmatisme sering terjadi bersamaan. Astigmatisme juga dapat terjadi dengan kondisi penglihatan lain, hiperopia, atau rabun jauh. Meskipun miopia dan hiperopia umum terjadi bersamaan dengan astigmatisme, keduanya tidak terhubung langsung satu sama lain, dan dimungkinkan untuk memiliki satu tanpa yang lain.

Bentuk kornea yang tidak teratur pada individu dengan astigmatisme mencegah cahaya dari fokus dengan benar pada retina, yang menyebabkan penglihatan kabur. Astigmatisme adalah kondisi umum, dan kebanyakan orang memiliki beberapa derajat ketidakteraturan dalam bentuk kornea mereka. Individu dengan kasus astigmatisme ringan tidak memerlukan lensa korektif. Kasus astigmatisme yang parah memerlukan koreksi untuk mencegah penglihatan kabur, terdistorsi, sakit mata, dan sakit kepala.

Diyakini bahwa astigmatisme adalah kondisi genetik. Anak-anak mungkin dilahirkan dengan astigmatisme, yang memburuk atau membaik seiring bertambahnya usia. Koreksi untuk astigmatisme termasuk kacamata, lensa kontak, dan koreksi refraksi, seperti operasi laser.

Rabun jauh adalah nama yang lebih umum untuk miopia. Ini adalah masalah penglihatan yang membuat sulit untuk melihat sesuatu yang jauh, sementara memungkinkan individu untuk melihat sesuatu dari dekat dengan jelas. Kondisi ini disebabkan oleh stres visual, seperti banyak pekerjaan dekat, atau genetika.

Miopia paling sering berkembang pada anak usia sekolah. Secara bertahap memburuk selama masa remaja, dan cenderung mendatar pada usia 20, ketika mata berhenti tumbuh. Kondisi kesehatan, seperti diabetes, juga dapat menyebabkan miopia.

Perawatan untuk miopia dan astigmatisme serupa, dengan lensa kontak, kacamata, dan operasi laser menjadi pilihan perawatan yang memungkinkan. Salah satu pengobatan tambahan untuk miopia adalah terapi penglihatan. Terapi penglihatan adalah pengobatan yang efektif untuk individu yang mengembangkan miopia sebagai akibat dari stres visual.

Tidak semua kasus miopia dan astigmatisme bersifat langsung. Individu dengan diabetes mungkin mengalami perubahan dalam penglihatan mereka tergantung pada kadar gula darah mereka. Ketika gula darah tinggi, penglihatan menjadi rabun, sedangkan gula darah rendah menyebabkan hiperopia. Dalam beberapa kasus, antibiotik dapat memicu miopia. Beberapa kasus miopia tidak meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi terus berkembang, akhirnya menyebabkan kebutaan.
Komplikasi astigmatisme adalah kondisi yang dikenal sebagai ambliopia, atau mata malas. Amblyopia adalah suatu kondisi yang berkembang ketika mata yang sehat berhenti berkembang, yang menyebabkan kehilangan penglihatan. Perawatan dini diperlukan untuk mengoreksi ambliopia.