Apa Perbedaan antara Kecemasan dan Gangguan Mood?

Perbedaan antara kecemasan dan gangguan mood adalah jenis perasaan atau keadaan pikiran yang dijelaskan. Contoh rasa takut, khawatir, atau gugup yang tidak normal menggambarkan gangguan kecemasan. Contoh gangguan kecemasan adalah fobia, serangan panik dan perilaku obsesif-kompulsif. Gangguan mood menggambarkan berbagai tingkat kesedihan dan kegembiraan yang ekstrem. Keadaan mental depresif atau bipolar merupakan indikasi dari gangguan mood.

 

Kecemasan dan gangguan mood keduanya dibagi menjadi tiga klasifikasi yang berbeda. Tiga klasifikasi gangguan kecemasan adalah gangguan kecemasan umum (GAD), fobia, dan serangan panik. Gangguan mood terdaftar sebagai gangguan depresi mayor (MDD), gangguan bipolar (BD) dan gangguan yang diinduksi zat.

 

Penderita GAD biasanya memiliki ketakutan dan kekhawatiran non-spesifik kronis yang abnormal terhadap aktivitas normal sehari-hari. Akibat GAD, keputusan sehari-hari menjadi sulit dan mengkhawatirkan. Tidak seperti GAD, fobia berakar pada pemicu tertentu seperti objek atau lokasi yang menyebabkan ketakutan irasional. Ketakutan penderita sering kali tidak proporsional dengan bahaya aktual yang ditimbulkan oleh suatu objek.

 

Gangguan dengan pemicu spesifik seperti stres atau ketakutan bersama dengan reaksi fisiologis yang ekstrim dianggap sebagai serangan panik. Serangan-serangan ini seringkali singkat tetapi sangat menakutkan bagi penderitanya. Detak jantung yang berpacu, kesulitan bernapas, dan gemetar hanyalah beberapa ciri yang terlihat dari gangguan panik.

 

Dibandingkan dengan klasifikasi kecemasan, gangguan mood menggambarkan pola perilaku depresi. Gangguan depresif adalah klasifikasi suasana hati yang berhubungan dengan perasaan sedih dan putus asa yang intens. Klasifikasi menggambarkan kondisi seperti depresi klinis, atau MDD, yang didefinisikan sebagai satu atau lebih serangan dari episode depresi mayor. Gangguan suasana hati yang terkenal yang disebut depresi pascamelahirkan (PPD) adalah jenis MDD di mana melahirkan merupakan pemicu perilaku depresi.

 

BD mirip dengan MDD, kecuali gangguan tersebut memiliki mood mania dan depresi yang bergantian. Dalam beberapa kasus, stimulan seperti amfetamin dapat memicu episode mania dan depresi. Ketika penyalahgunaan zat adalah penyebab langsung dari gangguan mood, itu dianggap sebagai gangguan mood yang diinduksi zat. Ketika digunakan sebagai obat resep yang diarahkan dapat bermanfaat dalam mengobati kecemasan dan gangguan mood.

 

Kecemasan dan gangguan suasana hati keduanya dapat diobati dengan berbagai jenis obat antidepresan seperti trisiklik, inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan inhibitor reuptake serotonin dan norepinefrin (SNRI). Benzodiazepin dan buspiron dikenal untuk mengobati gangguan kecemasan; sementara norepinefrin dan inhibitor reuptake dopamin (NDRI) dan inhibitor monoamine oksidase (MAOIs) umumnya diresepkan untuk gangguan mood. Stabilisator suasana hati dan antikonvulsan juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan suasana hati.