Apa Gangguan Kecemasan yang Berbeda?

Gangguan kecemasan, juga disebut gangguan panik, secara luas didefinisikan sebagai ketakutan irasional terhadap situasi atau objek tertentu yang ditandai dengan respons yang melemahkan secara fisik atau mental. Gangguan kecemasan sering muncul bersamaan dengan gangguan lain, seperti depresi, gangguan mood, dan kecanduan obat-obatan atau alkohol. Gangguan kecemasan dianggap maladaptif, yang berarti sejauh yang kami tahu, mereka tidak memiliki tujuan sebagai mekanisme bertahan hidup atau pertahanan. American Psychological Association (APA) mengakui tujuh gangguan kecemasan: gangguan kecemasan umum, gangguan panik, agorafobia, gangguan obsesif kompulsif, sindrom stres pasca trauma, gangguan fobia sosial dan gangguan fobia spesifik.

Gangguan kecemasan umum didefinisikan sebagai kekhawatiran berlebihan tentang sejumlah hal. Atribut lidah di pipi orang dengan gangguan kecemasan umum adalah bahwa mereka terlalu khawatir tentang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setiap situasi, peristiwa, pikiran, kata atau objek dapat menghasilkan kecemasan. Gejala gangguan kecemasan umum termasuk perasaan gelisah, otot tegang, sulit tidur, ketidakmampuan untuk fokus, lekas marah dan kelelahan.

Gangguan panik mirip dengan gangguan kecemasan umum, kecuali bahwa episode panik lebih intens dan singkat daripada episode yang dialami oleh penderita gangguan kecemasan umum. Gangguan panik ditandai dengan serangan panik mendadak yang berlangsung kurang dari satu jam. Serangan panik adalah aktivasi palsu dari respons ‘lawan atau lari’, yang merupakan reaksi fisik alami tubuh terhadap rasa takut. Seseorang yang menderita serangan panik akan mengalami gejala fisik nyata berupa peningkatan denyut jantung, mati rasa pada lengan dan kaki, serta kesulitan bernapas. Seringkali, orang yang menderita serangan panik percaya bahwa mereka mengalami serangan jantung.

Agoraphobia, salah satu gangguan kecemasan lainnya, dapat muncul bersamaan dengan gangguan panik. Orang yang agorafobia takut bepergian dengan mobil, bus, kereta api atau pesawat, dan takut pada tempat umum atau situasi tertentu. Tingkat keparahan agorafobia bervariasi di antara masing-masing penderita, tetapi bisa menjadi sangat melemahkan. Terkadang, agorafobia bisa menjadi sangat parah sehingga seseorang menolak untuk meninggalkan rumahnya. Penderita agorafobia umumnya takut bahwa mereka akan mengalami gangguan panik atau jatuh sakit di depan umum dan mulai menghilangkan setiap dan semua aktivitas yang mereka yakini dapat memicu serangan panik.

Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah salah satu gangguan kecemasan yang menggabungkan kecemasan dengan komponen perilaku. OCD dicirikan oleh pikiran yang tidak diinginkan dan tidak terkendali yang terus berulang, yang disebut obsesi. Obsesi ini disertai dengan perilaku irasional, yang disebut kompulsi. Seseorang dengan OCD mencoba untuk meniadakan atau mengendalikan pikiran obsesifnya dengan perilaku kompulsif seperti sering mencuci tangan, menyalakan dan mematikan lampu, mengulangi kata tertentu beberapa kali, memesan, mengatur dan sebagainya. OCD sering terjadi bersama dengan bentuk lain dari gangguan kecemasan, terutama kecemasan umum dan gangguan panik.

Post traumatic stress disorder (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang disebabkan oleh peristiwa traumatis dalam kehidupan seseorang, seperti menyaksikan kecelakaan yang mengerikan, bencana alam, pelecehan atau perang. Seseorang dengan PTSD sering mengalami kembali peristiwa traumatis, yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan. Hal ini dapat menyebabkan penghindaran situasi, serangan panik, kegelisahan umum, depresi dan penarikan diri.

Fobia sosial dan fobia spesifik adalah dua gangguan kecemasan yang terkait erat yang menimbulkan rasa takut yang intens. Fobia sosial ditandai dengan ketakutan irasional terhadap situasi sosial dan interaksi dengan orang lain. Biasanya, seseorang dengan fobia sosial takut secara tidak proporsional tentang bagaimana dia akan bertindak di perusahaan orang lain. Mereka yang memiliki fobia sosial menderita ketakutan akan mempermalukan atau mempermalukan diri mereka sendiri, daripada ketakutan akan orang lain yang menyakiti mereka.

Fobia spesifik ditandai dengan rasa takut yang berlebihan terhadap binatang atau benda. Seseorang dengan fobia spesifik mungkin merasa ngeri dengan laba-laba, anjing, atau burung, atau mungkin takut dengan ketinggian, air, atau kegelapan. Meskipun banyak orang merasa tidak nyaman dengan objek tertentu atau menjadi gugup di sekitar orang lain, fobia sejati melemahkan hingga memengaruhi kualitas hidup dan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.