Perbedaan antara idiom dan frasa adalah bahwa frasa adalah elemen literal tata bahasa sedangkan idiom adalah elemen kiasan budaya. Keduanya adalah elemen linguistik dan secara dangkal tampak serupa. Hal ini karena keduanya merupakan penggalan berulang dan untaian kata yang terdapat dalam kalimat utuh atau sebagian.
Sebuah idiom dan frase keduanya unit dasar kalimat. Frasa adalah bagian dari tata bahasa teknis dan merupakan salah satu bagian paling dasar dari sintaksis. Sebuah frase dianggap sebagai satu unit sintaks yang berbeda. Frasa hadir dalam percakapan sehari-hari secara biasa dan fungsional, sedangkan idiom adalah ornamen bahasa itu.
Frasa bersifat fungsional dan langsung. Mereka terdiri dari beberapa kata, tetapi kata yang paling penting disebut kepala. Kepala adalah kata yang ditekankan dalam kalimat; namun, sebuah frasa tidak harus terdiri dari keseluruhan kalimat. Frase dapat berupa fragmen kecil dari sebuah kalimat.
Perbedaan besar antara idiom dan frasa adalah bahwa frasa adalah bagian formal dari tata bahasa teknis, sedangkan idiom lebih inventif. Ini adalah kiasan yang diwariskan dan dimodifikasi dari waktu ke waktu. Asal usul yang tepat dari banyak idiom tidak diketahui, tetapi dianggap berakar pada penceritaan kreatif atau peristiwa nyata. Hal ini menyebabkan idiom disebut metafora sehari-hari.
Perbedaan lain antara idiom dan frasa adalah bahwa hanya ada dua jenis idiom yang luas. Yang pertama adalah idiom buram. Di sinilah idiom tidak ada hubungannya dengan makna, seperti dengan ‘kick the bucket.’ Yang kedua adalah idiom transparan. Ini memiliki arti yang lebih jelas seperti ‘tumpahkan bijinya’.
Namun, ada lima jenis frasa. Frasa kata benda adalah frasa sederhana di mana kepala adalah kata benda. Kata benda ini dapat diganti dengan kata ganti. Mereka juga dapat dimodifikasi menggunakan penentu, kata sifat, dan pelengkap. Frasa kata kerja hampir sama dengan frasa kata benda, tetapi di mana kata kerjanya adalah kepala.
Frasa preposisi menempatkan preposisi sebelum kata benda. Ini menciptakan frasa seperti ‘jatuh cinta’ dan ‘di atap.’ Mereka berbeda dengan kolokasi karena kolokasi adalah kombinasi dari dua kata benda, kata sifat atau kata kerja tanpa preposisi atau artikel. Beberapa bahasa seperti Jepang menggunakan frase postpositional di mana partikel ditempelkan di akhir kata.
Frasa apositif adalah frasa yang berada di antara koma dalam sebuah kalimat. Sebuah frase appositif melibatkan frase kata benda atau kata ganti yang digunakan dalam frase kata benda lain untuk memodifikasinya. Frasa absolut memodifikasi seluruh kalimat, tetapi tidak memiliki tautan sintaksis ke klausa utama kalimat. Frase absolut biasanya berada di akhir kalimat.