Apa Penyebab Jumlah Monosit Rendah?

Jumlah monosit yang rendah dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk penyakit fisik, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kekurangan vitamin. Penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang, seperti HIV, rheumatoid arthritis, atau lupus, adalah salah satu penyebab paling umum untuk jumlah monosit yang rendah. Gejala ini juga dapat berkembang sebagai efek samping dari beberapa obat atau kekurangan vitamin seperti folat dan vitamin B-12. Beberapa jenis infeksi bakteri dapat menyebabkan penurunan jenis sel darah putih ini, meskipun infeksi lebih umum terjadi sebagai akibat dari nilai darah yang tidak normal. Setiap pertanyaan atau kekhawatiran khusus tentang jumlah monosit yang rendah dalam situasi individu harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.

Monosit adalah jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang dan membantu melindungi tubuh dari penyerbu asing, seperti bakteri dan virus berbahaya. Ketika ada penurunan jumlah monosit dalam darah, tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Untuk membuat rencana perawatan individual, dokter dapat memesan berbagai tes diagnostik untuk membantu menentukan penyebab pasti dari jumlah monosit yang rendah.

Kondisi medis yang menekan fungsi normal sumsum tulang adalah faktor paling umum yang berkontribusi terhadap perkembangan jumlah monosit yang rendah. HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS, penyakit yang berpotensi fatal yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi sangat terganggu. Rheumatoid arthritis dianggap penyakit sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan radang sendi. Lupus adalah jenis penyakit autoimun lain yang dapat menyebabkan jumlah monosit rendah dan dapat menyebabkan kerontokan rambut, sesak napas, atau bahkan kegagalan organ.

Penggunaan beberapa obat dapat menyebabkan jumlah monosit yang rendah. Kortikosteroid, interferon oral, dan obat kemoterapi adalah yang paling mungkin memiliki efek samping ini. Obat steroid, juga dikenal sebagai kortikosteroid, sering digunakan untuk mengobati kondisi yang mempengaruhi persendian, termasuk radang sendi dan lupus. Interferon oral dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, termasuk hepatitis, multiple sclerosis, dan bentuk kanker tertentu. Obat kemoterapi mengandung bahan kimia yang kuat dan dirancang untuk mengobati mereka yang menderita kanker, terutama bentuk kanker agresif yang sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh.

Kekurangan nutrisi, terutama yang melibatkan folat atau vitamin B-12, dapat menyebabkan jumlah monosit yang rendah. Tes darah sederhana di kantor dokter dapat menentukan apakah kekurangan ini ada. Pengobatan untuk penurunan kadar monosit tergantung pada penyebab gangguan dan mungkin termasuk penggunaan antibiotik atau obat lain.