Apa Pentingnya Vitamin D untuk Bayi?

Vitamin D untuk bayi sering direkomendasikan oleh dokter anak dan pendukung nutrisi karena vitamin ini penting dalam membantu perkembangan tulang bayi dan diduga dapat melindungi bayi dari penyakit. Sementara orang dewasa umumnya membuat vitamin D sendiri setelah terpapar sinar ultraviolet B matahari, bayi mendapatkan tingkat sinar matahari yang relatif rendah, yang tidak cukup untuk memproduksi vitamin D. Banyak penelitian menunjukkan bahwa antara 5 dan 15 persen anak-anak antara usia satu bulan dan dua tahun kekurangan vitamin D. Statistik tersebut memperkuat seruan para pendukung untuk suplementasi vitamin D atau susu formula yang diperkaya dengan vitamin D untuk bayi.

Penyakit yang dicegah oleh vitamin D termasuk kanker dan diabetes. Masalah jantung di kemudian hari diperkirakan dapat dikurangi dengan vitamin D yang cukup selama tahap kehidupan bayi juga. Penyakit autoimun dan perkembangan fisik yang abnormal dapat dicegah pada anak-anak dengan vitamin D dalam jumlah yang cukup, menurut beberapa penelitian.

Banyak orang tua mungkin mempertimbangkan sinar matahari setiap hari untuk memperbaiki kadar vitamin D yang rendah untuk bayi. Namun, dokter biasanya memperingatkan agar bayi tidak terpapar sinar matahari di bawah usia enam bulan. Setiap kali bayi dari segala usia terpapar, dokter merekomendasikan penggunaan tabir surya dan pakaian pelindung, sehingga membuat produksi vitamin D alami yang efektif untuk bayi tidak mungkin terjadi.

Ibu menyusui yang mengonsumsi tablet vitamin dengan vitamin D atau yang secara alami membuat vitamin dengan berjemur secara teratur di bawah sinar matahari terkadang dapat menghasilkan cukup vitamin D untuk bayi dalam ASInya. Studi yang bertentangan ada, bagaimanapun, mengenai apakah jumlah nutrisi dalam ASI cukup atau tidak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ASI lebih unggul dalam segala hal, sementara jumlah penelitian yang lebih besar menunjukkan bahwa vitamin D lebih berlimpah dalam susu formula bayi komersial. Bayi yang pola makannya didasarkan terutama pada susu formula diduga mendapat vitamin D 7 hingga 15 persen lebih banyak daripada bayi yang diberi ASI. Satu liter susu formula sehari dilaporkan dapat memberikan jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan yang dibutuhkan bayi.

Ahli gizi sering menyarankan ibu yang tidak ingin beralih ke susu formula daripada ASI untuk meningkatkan sumber vitamin D dalam makanan mereka sendiri sehingga ASI dapat memberikan tingkat vitamin D harian yang cukup untuk bayi mereka yang menyusui. Mereka mengingatkan bahwa sebagian besar vitamin pra-kelahiran tidak memiliki cukup nutrisi ini. Sumber vitamin D bagi ibu menyusui antara lain telur, ikan, dan susu sapi yang diperkaya vitamin D. Ibu menyusui, menurut dokter, sebaiknya tidak hanya mengonsumsi suplemen vitamin D untuk dirinya sendiri, tetapi juga harus memberikan suplemen vitamin D khusus pada bayinya dengan kandungan vitamin D pada bayinya. setidaknya 400 unit internasional (IU) vitamin D setiap hari.