Pencerahan Jerman, atau Aufklarung dalam bahasa Jerman, dimulai sekitar tahun 1650 dan berakhir sekitar tahun 1800. Ini berbeda dengan gerakan pencerahan di bagian lain Eropa. Jerman tidak memiliki gesekan antara kaum bangsawan dan kelas menengah dan juga tidak bercirikan konflik agama. Tetap saja gerakan itu berkembang, yang mengarah pada persatuan budaya dan kemudian nasional, serta kebebasan pers yang lebih besar dan sistem peradilan yang ditingkatkan. Secara keseluruhan, Pencerahan Jerman membantu mengembangkan filsafat Jerman, yang terutama berbeda dari filsafat Prancis karena orang Jerman menolak empirisme dan menganut mistisisme. Ada tiga tokoh penting yang terkait dengan Pencerahan Jerman: Gottfried Wilhelm Leibniz, Immanuel Kant, dan Johannes Wolfgang von Goethe.
Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang matematikawan yang dikreditkan dengan penemuan kalkulus bersama dengan Newton. Dia juga dikatakan telah menciptakan gagasan bahwa alam semesta adalah manifestasi dari Tuhan yang sempurna. Leibniz juga berpendapat bahwa seluruh alam semesta terdiri dari atom spiritual, atau monad, yang memengaruhi cara orang melihat dunia. Ide-idenya, yang berfokus pada metafisika, membantu mengembangkan mistisisme yang terkait dengan Pencerahan Jerman. Karya Leibniz membentuk dasar filosofi yang kemudian dikembangkan oleh Kant.
Immanuel Kant adalah seorang filsuf abad ke-18 yang menjelaskan dalam bukunya Critique of Pure Reason, bahwa setiap orang dilahirkan dengan pengalaman mentah, atau pengalaman transendental, yang membantunya memahami dunia. Melawan teori populer bahwa hukum alam mengatur pikiran, Kant percaya bahwa pikiranlah yang memberikan hukum pada alam. Selama Pencerahan Jerman, ia membantu menekankan skeptisisme dan menolak bukti empiris seperti yang disebut-sebut dalam Pencerahan Prancis.
Kant melanjutkan untuk membahas moralitas dalam Metafisika Moral. Dia percaya alasan mengatur setiap tindakan, dan jika alasan seseorang membenarkan tindakan tertentu, maka tindakan itu dapat dianggap moral. Filosofi Kant yang berkembang selama Pencerahan Jerman menjadi dasar bagi beberapa teori Hegel, Nietzsche, dan Marx.
Johannes Wolfgang von Goethe adalah seorang penulis Jerman abad ke-18 yang karyanya yang paling terkenal, The Sorrows of Young Werther menjadikannya salah satu tokoh terpenting dalam gerakan sosial yang dikenal sebagai Sturm dan Drang. Gerakan sosial ini berlangsung dari tahun 1760-an dan 1780-an dan menghasut pemuda Jerman untuk menghindari optimisme dan alasan anarkisme emosional yang diilhami oleh filsuf Prancis Jean-Jacques Rousseau. Novel tersebut sangat berpengaruh sehingga dikatakan telah menyebabkan banyak anak muda meniru tokoh protagonis dengan bunuh diri. Karya terkenal Goethe lainnya, Faust, melanjutkan tradisi sastra yang mendasarkan novel pada emosi. Tradisi ini membantu memudahkan Pencerahan Jerman ke Pencerahan Eropa.