Apa Latihan Teknik Alexander yang Berbeda?

Meskipun pengalaman setiap orang saat mempelajari teknik Alexander berbeda, ada sejumlah latihan teknik Alexander umum yang dapat digunakan oleh berbagai instruktur. Sebagian besar, teknik Alexander berfokus pada pernapasan, vokalisasi, dan gerakan sederhana yang dapat disesuaikan untuk meningkatkan kualitas hidup atau kinerja pasien dalam aktivitas tertentu. Latihan yang digunakan dikembangkan untuk setiap pasien secara individual.

Latihan teknik Alexander yang paling umum dimulai dengan pasien berbaring telungkup dalam posisi yang relatif netral. Kaki sering diluruskan, meskipun lutut dapat ditekuk dalam latihan ini jika memperpanjangnya menyebabkan ketidaknyamanan. Posisi ini memungkinkan seseorang untuk memeriksa tubuh dan mengembangkan kesadaran akan nafas. Seorang pasien yang berlatih teknik Alexander di rumah akan sering kembali ke latihan ini sebagai cara untuk menyambung kembali sebelum mengerjakan keterampilan lain.

Secara historis, latihan teknik Alexander difokuskan secara ekstensif pada napas. Meskipun penerapan teknik ini telah jauh melampaui penggunaan aslinya sebagai pengobatan asma, masih ada banyak fokus pada pernapasan, karena cara seseorang bernapas mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan orang itu. Pelajaran awal dalam teknik Alexander sering berfokus pada pelatihan ulang seseorang untuk bernapas dengan cara yang lebih sehat, yang secara spesifik berbeda untuk setiap pasien.

Latihan teknik Alexander juga biasanya mencakup vokalisasi. Latihan-latihan ini berfokus pada postur dan cara napas keluar dari tubuh saat pasien berbicara. Latihan vokal umum dapat mencakup latihan suara berkelanjutan, proyeksi, dan berbicara dari diafragma. Tergantung pada kebutuhan pasien, instruktur akan mengembangkan berbagai teknik bagi pasien untuk berlatih baik selama sesi dan di rumah.

Pasien juga sering diamati oleh instruktur mereka saat melakukan berbagai tindakan, yang sebagian besar adalah tindakan sehari-hari yang umum, seperti berjalan, duduk, berdiri, atau transisi di antaranya. Dengan memeriksa gerakan pasien, instruktur teknik Alexander dapat membimbing pasien menuju penyesuaian yang membuat tindakan umum ini lebih lancar atau tidak terlalu menyakitkan. Dalam kebanyakan kasus, instruktur menggunakan kedua tangan mereka untuk merasakan gerakan otot pasien dan untuk membimbing pasien ke dalam perubahan yang akan meningkatkan tindakan ini. Latihan teknik Alexander yang membantu melatih kembali pasien untuk melakukan setiap tindakan ini dengan cara baru dikembangkan dan dipraktikkan satu lawan satu dengan instruktur.