Ciprofloxacin antibiotik oral, juga dikenal sebagai cipro, mengobati beberapa infeksi bakteri seperti radang, pneumonia, dan staph. Dokter menyarankan untuk tidak minum kafein, atau mengambil resep lain dan obat bebas karena kemungkinan interaksi ciprofloxacin. Obat lain dapat membuat antibiotik kurang efektif atau terlalu kuat dan dapat menyebabkan efek samping. Ratusan obat dapat mengganggu ciprofloxacin, tetapi beberapa yang paling umum termasuk obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, dan pengencer darah. Bahkan vitamin dan suplemen tertentu dapat memengaruhi cara obat ini mengobati penyakit bakteri.
Ciprofloxacin dilaporkan berinteraksi dengan kafein, yang umumnya ditemukan dalam soda, kopi, dan cokelat. Efek kuat kafein dapat meningkat jika mengonsumsi ciprofloxacin, menyebabkan pasien merasa cemas atau gelisah. Interaksi ciprofloxacin dengan kafein juga dapat menyebabkan pasien mengalami mual atau pusing, sehingga dokter dapat merekomendasikan untuk mengurangi atau menghilangkan kafein sama sekali.
Obat bebas dan obat resep lainnya juga dapat mengganggu efek ciprofloxacin. Obat nyeri dan antiinflamasi seperti asetaminofen, NSAID, dan ibuprofen adalah beberapa contoh di mana pasien harus berhati-hati saat meminumnya dengan ciprofloxacin. Kadang-kadang, asetaminofen dapat dikonsumsi dengan tramadol pereda nyeri yang lebih kuat. Kemungkinan interaksi siprofloksasin dengan kombinasi asetaminofen/tramadol termasuk risiko kejang, terutama pada pasien dengan trauma kepala atau riwayat epilepsi. NSAID seperti naproxen dan ibuprofen juga dapat menimbulkan risiko kejang, serta halusinasi, tremor, dan kejang otot.
Kortikosteroid, yang mengobati kondisi seperti rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan kemungkinan interaksi ciprofloxacin bila dikonsumsi bersamaan. Misalnya, obat-obatan dalam kategori ini, seperti hidrokortison atau prednison, dilaporkan meningkatkan risiko pasien mengembangkan tendinitis bila dikombinasikan dengan ciprofloxacin. Pakar medis juga mencatat bahwa kehati-hatian harus dilakukan jika pasien adalah penerima transplantasi ginjal, paru-paru, atau jantung, karena obat ini dapat mengganggu fungsi organ.
Pengencer darah yang digunakan untuk mengobati pembekuan darah dilaporkan menyebabkan reaksi yang merugikan bila dikombinasikan dengan ciprofloxacin juga. Warfarin adalah pengencer darah umum yang harus dikonsumsi pasien dengan hati-hati jika juga mengonsumsi obat ini atau obat lain. Interaksi yang mungkin dapat meningkatkan efek pengencer darah dari warfarin, yang menyebabkan pendarahan otak atau organ lain jika tidak diobati.
Vitamin tertentu dan suplemen lain juga dapat mengubah cara kerja ciprofloxacin di dalam tubuh. Suplemen zat besi, seng, dan magnesium, serta makanan atau produk berbasis kalsium, dapat mengikat antibiotik dan membuatnya tidak efektif. Dokter menyarankan untuk mengonsumsi ciprofloxacin dua jam sebelum konsumsi vitamin atau suplemen, atau menunggu enam jam sesudahnya.