Apa Jenis Studi Linguistik yang Berbeda?

Studi linguistik mengeksplorasi bagaimana bahasa berkembang dan mempengaruhi manusia di seluruh dunia. Ini dapat melibatkan fisiologi, dengan fokus pada mekanisme suara, seperti bagaimana mulut dan pita suara dibentuk untuk menghasilkan suara tertentu. Ini juga mencakup studi tentang bagaimana suara disatukan untuk membentuk kata dan kalimat. Linguistik menyelidiki studi tentang bagaimana bahasa berinteraksi satu sama lain, mempengaruhi dan melahirkan bahasa baru. Karena bahasa terus berubah, menambahkan kata dan frasa baru dan mengambil kata-kata dari bahasa lain, studi studi linguistik adalah bidang yang dinamis.

Linguistik terapan mempelajari bagaimana manusia belajar dan mengajar bahasa kedua. Siswa mengambil kursus dalam satu atau lebih bahasa asing serta kelas pedagogi. Siswa tingkat yang lebih tinggi, seperti calon master dan doktor, juga dapat mengajar kelas bahasa asing tingkat yang lebih rendah. Program ini dirancang untuk mempersiapkan siswa menjadi instruktur bahasa asing.

Sosiolinguistik mirip dengan linguistik terapan tetapi mengambil studi lebih lanjut. Budaya, tradisi, dan sejarah bahasa asing dipelajari secara mendalam. Bagaimana bahasa memengaruhi bagian-bagian budaya — budaya dengan tradisi lisan versus budaya dengan sejarah tertulis, misalnya — dan bagaimana suatu budaya berinteraksi dengan budaya lain adalah bagian dari studi sosiolinguistik. Siswa juga mempelajari bahasa dan dialek yang terancam punah dan mati.

Linguistik komputasional adalah studi tentang bahasa dan ilmu komputer. Ini berfokus pada eksplorasi bahasa sebagai bagian dari kecerdasan buatan, mengintegrasikan pemrograman komputer dan, pada tingkat lebih rendah, filosofi. Siswa diminta untuk mengambil kelas linguistik dan ilmu komputer.

Program yang melibatkan mekanisme bunyi, ucapan, dan bahasa kadang-kadang disebut studi linguistik teoretis. Siswa meneliti bagaimana sebenarnya tubuh menghasilkan suara, mulai dari getaran pita suara hingga letak suara di dalam mulut hingga bagaimana bentuk bibir hingga membentuknya. Mereka juga mempelajari bagaimana suara digunakan untuk membentuk kata-kata dan bagaimana kalimat disusun untuk menciptakan makna.

Biasanya, studi linguistik hanya diperkenalkan di tingkat sarjana. Seorang siswa biasanya mendapatkan gelar dalam bahasa Inggris atau bahasa asing dan kemudian melakukan studi linguistik di sekolah pascasarjana. Siswa dapat mengambil satu atau dua kelas linguistik di tingkat sarjana, tetapi studi linguistik yang paling terfokus ditawarkan dalam program tingkat master dan doktor. Dalam banyak kasus, studi linguistik tidak termasuk memperoleh kefasihan dalam berbagai bahasa. Seseorang dapat menjadi ahli bahasa tanpa mengetahui lebih dari satu bahasa.